Saat tubuh bergerak, maka terjadi gesekan antara vagina dengan kain.
Gesekan itulah yang menyebabkan vagina iritasi, gatal, dan akhirnya berwarna lebih gelap dari biasanya.
Hal serupa juga terjadi pada penderita obesitas, yang mana bagian paha saling berhimpit hingga vagina pun ikut terhimpit.
Gesekan paha dan vagina saat bergerak juga menyebabkan vagina menghitam. Selain gesekan, Medical News Today juga membagikan beberapa hal lain yang bisa memicu iritasi dan alergi di area vagina.
Misalnya, sabun mandi, parfum, bedak talek, pembalut dan panty liners, tisu basah, cairan pembersih vagina, dan kebiasaan terlalu sering mencukur.
3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi kesehatan wanita yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur dan peningkatan kista di bagian ovarium atau indung telur.
Penderita PCOS memproduksi hormon androgen atau “hormon pria” lebih banyak.
Tingginya kadar hormon ini berakibat pada perubahan kadar insulin yang bisa memengaruhi pigmentasi kulit.
Namun, perubahan warna vagina pada penderita PCOS berbeda dengan yang terjadi karena pubertas atau penuaan.
4. Kanker vulva
Vagina hitam bisa juga pertanda terkena kanker vulva. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi.
Kulit gelap pada penderita kanker vulva biasanya berupa bercak tidak beraturan yang mengalami perubahan bentuk serta warna seiring dengan bertambahnya usia.
Selain warna vagina yang berubah, penyakit ini juga memiliki gejala lain seperti benjolan di area vagina, serta rasa kebas dan gatal pada area vulva vagina.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Stylo Indonesia |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar