4. Kurang merasa bahagia
Kita mungkin pernah mendengar istilah serial cheater atau orang yang berselingkuh karena sensasinya. Mereka biasanya merindukan interaksi yang dipicu oleh endorfin, yang membuat hubungan baru menjadi begitu menarik.
"Saya pikir sebagai masyarakat kita tidak secara jujur membahas betapa membosankannya pekerjaan dan kehidupan keluarga pada waktu-waktu tertentu," terang Skurtu.
Faktanya, sebuah penelitian di situs kencan perselingkuhan AshleyMadison.com menemukan bahwa 67 persen wanita heteroseksual yang menikah berselingkuh untuk mencari gairah romantis.
Seperti laki-laki, banyak juga perempuan yang berselingkuh sekedar karena sensasi, bukan ingin meninggalkan suami mereka.
5. Ketidakpuasan seksual
Tidak puas secara seksual yang dialami oleh perempuan bisa juga membuat mereka berselingkuh, walau alasan ini tidak populer.
Faktanya, rata-rata perempuan yang berselingkuh mengakui bahwa mereka tidak lagi mengalami perasaan mendebarkan dan gairah dalam hubungannya, dan merindukan hal itu.
Meski demikian, Skurtu percaya perselingkuhan jenis ini secara historis berpusat pada pria alias lebih banyak dilakukan pria.
"Mungkin ada ekspektasi bahwa pada titik tertentu, seks bukanlah bagian besar dari pernikahan sehingga selingkuh adalah hal yang diperlukan perempuan," tuturnya.
6. Kesepian
Perempuan yang berselingkuh mungkin memiliki pasangan yang bekerja sepanjang hari, meninggalkan mereka di rumah bersama anak-anak terus menerus.
Mungkin mereka kehilangan tempat untuk berbagi, bercerita, berkeluh kesah, sehingga mencarinya pada sosok lain.
"Apa pun alasannya, kesepian atau perasaan terisolasi dapat menjadi alasan yang sempurna untuk sebuah perselingkuhan," ungkap Skurtu.
"Ketika seseorang merasa kesepian dan ada orang lain yang bisa memenuhi kebutuhan yang didambakan, maka perselingkuhan bisa terjadi," tambah dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Eva.vn,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar