GridPop.ID - Kelakuan istri satu ini memang sama sekali tak patut dicontoh.
Diketahui, istri justru enak-enak selingkuh saat suami kerja cari duit.
Kelakuan istri ini terkuak berkat kata-kata polos sang anak.
Sontak sang suami pun murka hingga memutuskan untuk menggugat cerai istrinya.
Sang suami pun tak menyangka selama ini dirinya diselingkuhi oleh istrinya.
Dilansir oleh tribuntrends.com dari Eva.vn Rabu (26/10/2022), seorang pria di Taiwan bernama A Hua kerap melakukan perjalanan bisnis.
A Hua sering meninggalkan istri dan anaknya di rumah.
A Hua menikahi istrinya, Xiao Li pada tahun 2015.
Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang putra.
Pasangan ini tinggal di Miaoli, Taiwan barat.
A Hua jarang berada di rumah karena harus melakukan perjalanan bisnis yang panjang di China.
Baca Juga: 2 Bersaudara Bangun Usaha Salon Kecantikan, Nyatanya Hanya Alibi Demi Tutupi Aksi Kriminal Ini
Sehingga, untuk sementara dirinya harus tinggal jauh dari anak istrinya.
Untuk memastikan keselamatan istri dan anaknya, A Hua memasang kamera tersembunyi.
Setiap bulan A Hua juga mengirimkan uang berjumlah fantastis untuk Xiao Li.
Pada Oktober 2021, A Hua menelepon putranya untuk menanyai kabarnya.
Tiba-tiba putranya mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Ucapan polos putranya itu membuat A Hua syok.
"Seorang paman datang dan tidur dengan ibu di rumah," kata sang anak.
A Hua yakin anaknya tak berbohong.
Setelah itu, A Hua pun memeriksa kamera tersembunyi untuk menemukan kebenarannya.
Di kamera tersebut, tampak Xiao Li membawa pulang seorang pria.
Keduanya tak hanya berciuman tapi juga melakukan hubungan intim.
Padahal saat itu putranya yang masih kecil sedang berada di rumah.
A Hua juga mengecek kamera yang terpasang di mobil istrinya.
Ternyata Xiao Li dan selingkuhannya juga kerap berhubungan suami istri di mobil.
Sebagai seorang suami, A Hua tentulah marah mengetahui perselingkuhan istrinya.
A Hua bertekad mengajukan gugatan cerai.
Dia menuntut Xiao Li dan kekasihnya untuk ganti rugi dalam jumlah besar.
Di persidangan, Xiao Li menyangkal memiliki hubungan terlarang dengan pria lain.
Xiao Li berkata dia bertemu pria tersebut lewat media sosial lalu menjadi teman dekat.
Dia menyebut teman prianya itu kerap membantunya di rumah.
Bahkan, dia ikut merawat ibu mertuanya.
Namun ketika ditanyai soal hubungan asusila , Xiao Li langsung bungkam.
Hakim lantas menyetujui perceraian A Hua dan Xiao Li.
Xiao Li dan kekasihnya pun harus membayar uang Rp 443 juta kepada A Hua.
Alasan Mengapa Perempuan Berselingkuh
Dilansir dari laman kompas.com, terapis pernikahan dan seks, Angela Skurtu M.Ed, LMFT ada beberapa alasan lain mengapa perempuan berselingkuh:
1. Ketidakpuasan dalam hubungan
Hal ini dapat dilihat sebagai tema yang mendasari mayoritas motivasi perselingkuhan.
"Ketidakpuasan adalah awal mulanya," ujar Skurtu.
"Orang-orang yang berselingkuh mengatakan bahwa mereka berada dalam kondisi yang buruk," lanjut dia.
Ketika kesempatan untuk berselingkuh muncul, alih-alih menghentikannya, banyak yang justru melintasi batas.
Kebanyakan orang menjadikan kondisi yang menurutnya buruk sebagai alasan untuk membenarkan perilaku mereka ketika berselingkuh.
Tidak menemukan kepuasan dalam hubungan saat ini dapat memicu seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mencari kepuasan itu di tempat lain.
Beberapa orang bahkan menggunakan perselingkuhan (baik disadari atau tidak) sebagai cara untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan.
2. Ingin memenuhi kebutuhan emosional
Sementara penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang selingkuh dimotivasi oleh seks, perempuan yang selingkuh cenderung melakukannya untuk memenuhi kebutuhan emosional.
Dan dalam kasus perselingkuhan emosional, seks sama sekali bukan tujuan.
Apakah perselingkuhan itu bersifat fisik atau emosional, perempuan mungkin berselingkuh karena mereka mendambakan percakapan, empati, rasa hormat, pengabdian, pemujaan, dukungan, atau hubungan lain yang tidak ditemui dalam hubungan mereka saat ini.
"Beberapa orang meyakinkan diri mereka bahwa emosional bukanlah perselingkuhan yang nyata. Namun, sebagian besar perselingkuhan seksual dimulai dari emosional," jelasnya.
3. Kemarahan atau pembalasan
Beberapa perempuan memiliki gambaran ideal tentang bagaimana pasangan mereka harus berperilaku.
Ketika pasangan gagal memenuhi harapan dan tidak dapat memenuhi setiap kebutuhan atau keinginan mereka, hal itu dapat menciptakan perpecahan yang memberikan dorongan untuk berselingkuh.
Tak sedikit perempuan yang membenci pasangannya karena alasan lain seperti perselingkuhan pasangannya di masa lalu, dan menggunakan perselingkuhan mereka sendiri sebagai pembalasan.
4. Kurang merasa bahagia
Kita mungkin pernah mendengar istilah serial cheater atau orang yang berselingkuh karena sensasinya. Mereka biasanya merindukan interaksi yang dipicu oleh endorfin, yang membuat hubungan baru menjadi begitu menarik.
"Saya pikir sebagai masyarakat kita tidak secara jujur membahas betapa membosankannya pekerjaan dan kehidupan keluarga pada waktu-waktu tertentu," terang Skurtu.
Faktanya, sebuah penelitian di situs kencan perselingkuhan AshleyMadison.com menemukan bahwa 67 persen wanita heteroseksual yang menikah berselingkuh untuk mencari gairah romantis.
Seperti laki-laki, banyak juga perempuan yang berselingkuh sekedar karena sensasi, bukan ingin meninggalkan suami mereka.
5. Ketidakpuasan seksual
Tidak puas secara seksual yang dialami oleh perempuan bisa juga membuat mereka berselingkuh, walau alasan ini tidak populer.
Faktanya, rata-rata perempuan yang berselingkuh mengakui bahwa mereka tidak lagi mengalami perasaan mendebarkan dan gairah dalam hubungannya, dan merindukan hal itu.
Meski demikian, Skurtu percaya perselingkuhan jenis ini secara historis berpusat pada pria alias lebih banyak dilakukan pria.
"Mungkin ada ekspektasi bahwa pada titik tertentu, seks bukanlah bagian besar dari pernikahan sehingga selingkuh adalah hal yang diperlukan perempuan," tuturnya.
6. Kesepian
Perempuan yang berselingkuh mungkin memiliki pasangan yang bekerja sepanjang hari, meninggalkan mereka di rumah bersama anak-anak terus menerus.
Mungkin mereka kehilangan tempat untuk berbagi, bercerita, berkeluh kesah, sehingga mencarinya pada sosok lain.
"Apa pun alasannya, kesepian atau perasaan terisolasi dapat menjadi alasan yang sempurna untuk sebuah perselingkuhan," ungkap Skurtu.
"Ketika seseorang merasa kesepian dan ada orang lain yang bisa memenuhi kebutuhan yang didambakan, maka perselingkuhan bisa terjadi," tambah dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Eva.vn,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar