Sampai-sampai, mereka meminta bantuan pada orang-orang yang sedang melintas guna melakukan pertolongan pertama pada para korban.
"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya awalnya tidak bisa keluar juga," kata saksi bernama Jeon Ga-eul (30) kepada AFP.
"Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi."
Laporan pemadam kebakaran, setidaknya 149 orang termasuk 2 orang asing meninggal dalam insiden ini.
Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengungkapkan, sekitar 150 orang terluka hingga Minggu (30/10/2022) pukul 6 pagi waktu setempat.
"Jumlah korban yang tinggi akibat dari banyak orang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom kepada wartawan di tempat kejadian pada Minggu pagi, menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.
Foto-foto AFP dari lokasi kejadian menunjukkan banyak mayat tergeletak di trotoar yang telah ditutupi dengan kain.
Sementara para pekerja darurat yang mengenakan rompi oranye mengangkut mayat lainnya menggunakan tandu untuk dibawa ke dalam ambulans.
"Orang-orang saling bertumpuk seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak tewas saat itu," kata seorang saksi mata kepada kantor berita Yonhap.
Lee Beom-suk yakni doker yang memberikan pertolongan pertama menerangkan kekacauan di lokasi kejadian melalui sebuah wawancara dengan stasiun tv lokal YTN.
"Ketika saya kali pertama mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya langsung melonjak setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," kata Lee.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar