GridPop.ID - Tips hidup terhindar stroke sejak dini ini wajib kalian ketahui.
Menjaga kesehatan merupakan hal penting sehingga tips hidup terhindar stroke sejak dini perlu diperhatikan.
Langsung saja ini dia tips hidup terhindar stroke sejak dini.
Apakah kita belakangan mengalami penglihatan berganda, buram, atau gangguan penglihatan lainnya?
Fyi, gangguan penglihatan bukan cuma tanda penuaan, tetapi juga bisa menjadi gejala stroke.
Masalahnya, sekadar kelelahan dan terlalu lama menatap sesuatu enggak akan dengan mudah membuat kita mengalami penglihatan ganda.
Pembuluh darah yang tersumbat dapat mengurangi jumlah oksigen yang mencapai mata, sehingga mengakibatkan masalah penglihatan yang menjadi gejala awal stroke, menurut The Healthy seperti yang diukutip oleh cewekbanget.id.
1. Ingatan dan Daya Pikir Terganggu
Rupanya brain fog dan gangguan daya pikir atau ingatan yang melanda belum tentu sekadar disebabkan oleh kelelahan, lho.
Bisa jadi, menurunnya fungsi kognitif secara tiba-tiba disebabkan oleh stroke.
Masalahnya, orang yang mengalami ini mungkin enggak bakal menyadarinya, jadi orang-orang di sekitarnya yang harus memberitahunya untuk waspada.
2. Sakit Kepala
Kita mengalami sakit kepala terus menerus gara-gara migrain atau stroke, ya?
Sakit kepala akibat migrain memang kerap dianggap mirip dengan gejala sakit kepala akibat stroke.
Supaya enggak salah dalam menanganinya, kalau kita mengalami sakit kepala hebat, anggaplah hal itu sebagai gejala stroke dan segera cari bantuan medis.
3. Lengan atau Kaki Kebas
Mungkin kita berpikir kalau perasaan kebas atau mati rasa pada lengan dan kaki setelah bangun tidur adalah hal yang normal.
Tapi kalau lengan dan kaki mendadak mati rasa dan enggak jadi membaik dalam beberapa menit, segera sikapi hal tersebut sebagai situasi darurat dan cari pertolongan medis.
Mati rasa pada lengan atau kaki disebabkan oleh menurunnya aliran darah dari arteri menuju leher dan otak.
Gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh stroke pada arteri kecil di otak atau akibat pendarahan.
Pahami Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Stroke
Dilansir dari laman tribunkesehatan.com, Akademisi Departemen Neurologi FK-KMK UGM Dr dr Ismail Setyopranoto SpS(K) mengatakan penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang bersifat aktif.
Adapun gejala lokal seperti kesemutan atau gejala global seperti seperti penurunan kesadaran, gangguan bicara, dan lumpuh total yang berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan bukan karena trauma atau riwayat terjatuh infeksi otak atau tumor.
“Jadi, stroke merupakan kondisi yang hanya mengenai vaskular atau pembuluh darah. Stroke itu 80-85 persen disebabkan karena non-pendarahan, bukan karena pecahnya pembuluh darah. Dan sekitar antara 15-20 persen disebabkan oleh pendarahan atu sumbatan,” kata Ismail dalam kegiatan bincang santai Mengenal Lebih Jauh tentang Penyakit Stroke dan Pencegahannya melalui Raisa Radio, Selasa (8/2/2022).
Menurut Ismail, secara umum harus mengenali tanda gejala yang terjadi baik pada stroke pendarahan maupun non-pendarahan.
“Harus mengenal gejalanya karena gejala yang terjadi ini merupakan early warning system atau symptom selanjutnya sangat tergantung darimana kita mengidentifikasi secepatnya pasien-pasien yang mengalami stroke untuk dibawa ke rumah sakit," ungkap Ismail.
Mengenai pendarahan atau non-pendarahan itu nanti akan diketahui di rumah sakit.
Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana mengenal tanda dan gejala stroke.
Tanda dan gejala stroke antara lain pasien yang tiba-tiba mengalami kesemutan separuh anggota gerak (dari kepala sampai kaki), mengalami kelemahan anggota gerak, bicara pelo, dan mulutnya perot, penurunan kesadaran yang tiba-tiba, pasien mengalami kebingungan dan tidak bisa bicara, mengalami gangguan fungsi kognitif akut seperti tiba-tiba menanyakan keluarga yang sudah meninggal, ingin pulang padahal sudah dirumah, kebingungan menyebutkan nama anggota, dan lain sebagainya.
Lalu buta separuh lapang pandang (mata kanan atau kiri mengalami kegelapan), dan mengalami dizziness (bergoyang).
“Yang harus kita diketahui adalah bahwa dari 8 tanda gejala tadi, bisa tunggal atau lebih dari satu. Jika awalnya tunggal lalu diikuti yang lain, itu menuju ke arah perburukan. Ini yang harus segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan stroke,” tutur Ismail.
Ismail menjelaskan, ada dua macam faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena stroke, yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan yang tak dapat dikendalikan.
Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan antara lain umur, jenis kelamin tertentu, keturunan, dan orang yang pernah terkena stroke.
Faktor risiko yang bisa dikendalikan antara lain diabetes, obesitas, hipertensi, kurang aktivitas dan olahraga, merokok, alkohol, dan lain-lain.
“Stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat. Makan makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, minum alkohol sesuai takaran, menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi, dan menjaga kadar normal gula darah,” ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunkesehatan,Cewekbanget |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar