GridPop.ID - Ayu Ting Ting merupakan salah satu pedangdut ternama di Indonesia.
Menjadi seorang publik figur, Ayu Ting Ting tentu saja harus menjaga penampilannya agar bisa maksimal di atas panggung.
Ayu Ting Ting pun juga melakukan perawatan pada wajahnya agar tetap menawan.
Beberapa waktu lalu, Ayu Ting Ting bahkan mengakui jika dirinya melakukan ini pada hidungnya!
Dilansir oleh sosok.id melalui acara Rumpi di YouTube TRANS TV Official, dikutip 19 September 2021 lalu, Ayu Ting Ting mengaku melakukan perubahan pada salah satu fitur wajahnya.
Menariknya, bukan dia saja.
Umi Kalsum dan Abdul Rozak konon juga melakukan prosedur serupa.
Usut punya usut, Ayu Ting Ting mengaku melakukan prosedur tanam benang di hidungnya.
Langkah itu dilakukannya demi memperbaiki bentuk hidungnya agar lebih baik.
"Enggak filler, aku kemarin ini tanam benang hidung," aku Ayu Ting Ting saat itu.
Selaku pembawa acara, Feni Rose lantas menduga Ayu Ting Ting ingin menyaingi Umi Klasum dan Abdul Rozak.
Baca Juga: SEHARI CAIR! Inilah Cara Mengajukan Pinjaman Online BCA Tanpa Jaminan, Bunga Dijamin Rendah
"Kamu tanam benang hidung enggak mau kalah sama Ayah Rozak, ya?" tanya Feni Rose.
Mengejutkannya, Ayu Ting Ting membenarkan hal tersebut. Dia menyebut, Umi Kalsum dan Abdul Rozak memang melakukan prosedur itu.
"Iya, ayah sama ibu emang pernah (tanam benang), tapi ibu benang hidung juga,"Ayu Ting Ting mengatakannya sembari tertawa.
"Supaya tetap diaku anak, harus sama ya," timpal Feni Rose, bercanda.
Ayu sontak terbahak mengiyakan guyonan Feni Rose. Menyebut dia akan diusir jika tak menjalani perawatan kecantikan seperti orang tuanya.
"Iya, kalau enggak, aku diusir," seloroh sang biduan.
Tanam Benang
Dilansir dari laman kompas.com, permintaan melakukan thread-lift atau prosedur kecantikan yang lebih dikenal dengan istilah 'tanam benang' kini semakin meningkat.
Namun, berhati-hatilah jika ingin melakukan prosedur ini.
Alih-alih membuat wajah menjadi cantik, prosedur thread-lift yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat justru bisa membuat wajah menjadi rusak.
Dokter spesialis bedah plastik Rekonstruksi Estetik, Irena Sakura Rini menjelaskan, pada prosedur thread-lift, pada wajah pasien akan dimasukkan benang menggunakan benda tajam.
Benda tersebut akan masuk ke dalam anatomi sehingga terjadi reaksi.
Oleh karena itu, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak ada kesalahan dalam melakukan prosedur tersebut.
"Kalau reaksinya benar, Alhamdulillah. Tapi kalau salah, bisa robek, putus, rusak. Kemudian minta bantuan pada dokter."
Hal itu diungkapkan Irena pada acara peluncuran inovasi 'Happy Lift' oleh Menarini di Lewis & Carroll, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018).
Thread-lift adalah prosedur yang baik selama dilakukan secara tepat oleh dokter yang tepat pula.
Agar rencana melakukan thread-lift berjalan aman dan lancar, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
Salah satunya memastikan kompetensi dokter.
Irena menegaskan, tidak ada yang namanya dokter spesialis kecantikan sehingga masyarakat jangan tertipu dengan istilah tersebut.
Untuk mengecek apakah dokter yang dituju kompeten di bidangnya atau tidak, Irena menganjurkan untuk mencari informasi lewat situs perhimpunan.
"Ketahui dulu orang ini ada di perhimpunan atau tidak. Dermatologi pun ada perhimpunannya," kata Irena.
Dari situ, masyarakat bisa mengetahui apakah dokter yang dituju benar merupakan dokter yang kompeten atau hanya seseorang yang ahli dan menyebut dirinya dokter.
Baca Juga: Tips Hidup Agar Tak Jerawatan Setelah Makeup, Lakukan 3 Langkah Ini Sebelum Dandan
"Beneran dokter atau orang yang kerja di salon mengaku dokter. Itu susah sekali membedakannya," ujar Irena.
Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui kompetensi dokter tersebut adalah mencari tulisan yang dibuatnya.
Jika dokter tersebut banyak membuat tulisan, sering bicara di publik, hingga memiliki praktik yang jelas, artinya orang tersebut pastilah seorang dokter.
"Juga ada papan IDI-nya karena kalau izin praktik pasti minta izin IDI. Lalu dia hadir dalam seminar perhimpunan, ada di majalah ini itu," tuturnya.
Beberapa orang, kata Irena, bisa menjadi ahli dan terampil karena sering melakukan prosedur yang sama.
Namun, orang tersebut belum tentu memiliki kompetensi. Bahkan, tak jarang mereka yang melakukan tindakan thread-lift hanya berbekal sertifikat kursus.
"Cuma terbang ke negara mana, daftar, ikut sebentar, dapat ijazah lalu pergi. Masa kita mau serahkan wajah kita kepada orang seperti itu?" ucapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Sosok.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar