Terlebih menurutnya, lokasi tempat konser Vierratale itu rawan bencana gempa.
Ditambah belum lama ini Palu sempat terjadi gempa bumi.
"Kalau aksi tersebut jika kita amati di media itu kejadiannya di Palu. Di Palu itu kita bisa rasakanlah bahwa daerah itu kan usai bencana, recovery-nya itu lam," ujar Arifin Fahrudin.
"Kalau dari aspek psikologi saya merasakan lama nggak cukup setahun dua tahun jadi ada aspek traumatiknya," tambahnya.
Selain itu, Arifin Fahrudin menyebut bahwa aksi buka baju di atas panggung Widy Vierratale dinilai tidak bermoral.
Ia pun menghimbau untuk musisi lainnya agar melihat situasi dan tempat sebelum melakukan aksinya, sebab setiap daerah memiliki budaya masing-masing.
"Dia harus melihat menghargai adat istiadat, arakhul karimah kalau nggak merusak generasi muda kita," tandasnya.
Seperti diketahui, saat konser di Palu, Widi Vierratale membuka baju dan hanya menyisakan bra dan celana sport berwarna hitam.
Aksinya tersebut direkam penonton yang ada di lokasi kemudian viral di sosial media.
Source | : | Kompas.com,Tribunseleb |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar