GridPop.ID - Kesaksian sejumlah warga saat terjadinya gempa Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo seperti kiamat.
Salah satu diantara warga yang menceritakan detik-detik saat gempa Cianjur yakni Elis, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saat gempa terjadi, Elis sedang melakukan aktivitasnya di sawah.
Namun tiba-tiba bumi berguncang dan suara gemuruh terdengar dari kejauhan.
Ini membuat Elis kebingungan dengan apa yang terjadi.
Elis mengira saat itu merupakan pertanda bumi ini akan berhenti berputar.
"Saya kan lagi di sawah. Ada suara geleger gitu, suara getaran. Ada asap juga dari jauh saya lihat,. Astagfirullahaladzim (Aku memohon ampun kepada Allah) kiamat sambil nangis aku teh kaget," kata Elis dikutip Tribunnews.com saat ditemui TribunnewsBogor.com di RSUD Cimacan pada Senin malam.
Tanpa pikir panjang, Elis pun bergegas untuk pulang ke rumahnya.
Tubuh Elis seketika lemas melihat banyak rumah tetangganya yang ambruk usai diguncang gempa.
Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, ia mendapatkan kabar tak sedap dari tetangganya yang berhamburan ke luar rumah dan berkumpul.
Tetanggnya mengatakan kepada Elis bahwa ibunya tertimbun reruntuhan bangunan.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar. Umi (ibu) belum ketemu, sampe tiga jam engga ada, ketiban tembok," katanya.
Perasaan sedih, resah, dan gelisah bercampur aduk dibenak Elis saat itu.
Ia hanya bisa berdoa kepada yang maha kuasa agar orang tuanya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Doa Elis pun dikabulkan oleh sang pencipta, ibunya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Meski demikian, ibundanya mengalami sejumlah luka akibat tetipa material reruntuhan rumah.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada di bawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, ibunya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi orang tuanya pun baik-baik saja, hanya lemas akibat shock akibat kejadian tersebut.
Mengutip laman Kompas.com, korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitarnya pada Senin (21/11/2022) terus bertambah.
Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 268.
"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah terindentifikasi 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Kepala BNPB Suharyanto, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.
Selain korban jiwa, jumlah korban luka menurut data BNPB mencapai 1.083.
Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang.
Terkait dengan infrastruktur, total 22.198 unit rumah rusak akibat gempa Cianjur.
"Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani lambat laun akan kami perbaiki," katanya lagi.
Saat disinggung terkait banyaknya perbedaan data yang berkembang, Suharyanto menjelaskan, pendataan terkait gempa Cianjur masih terus dilakukan.
Dengan pendirian posko, maka semua informasi tentang penanganan gempa Cianjur secara resmi ialah data yang dikeluarkan dari posko.
"Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur," imbuhnya.
Terkait dengan korban gempa, pihaknya memastikan pelayanan kesehatan terus berjalan.
Bahkan tenda-tenda lapangan telah digelar di sekitar rumah sakit untuk dijadikan rumah sakit darurat.
"RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang sudah beroperasi dan ditambah tenda lapangan termasuk tambahan tenaga kesehatan," imbuhnya.
"Sebagian dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Cianjur, 100 pasien telah dikirim ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar