Bukannya bertanggungjawab terhadap apa yang sudah diperbuatnya, anak kedua ER malah kabur dari rumah.
Camat Tuban, Dani Ramdhani membenarkan jika anak kedua ER yang berinisial H kabur dari rumah karena terjerat utang.
H, ujar Dani kerap didatangi pegawai bank atau koperasi, rentenir, dan perorangan lantaran memiliki utang yang menumpuk.
Sebelum kabur, pekerjaan H sehari-hari adalah membantu ibunya berjualan gorengan.
Melansir Kompas.com, ternyata utang H mencapai Rp 150 juta.
"Saya tahu kalau jual ginjal itu dilarang, tapi terpaksa ingin menjual ginjal karena buat melunasi utang anak saya sampai Rp 150 juta," ujar ER saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/11/2022).
Selain mengajukan pinjol, H kembali meminjam uang sekitar Rp 50 juta melalui program KUR dengan jaminan BPKB sepeda motor.
Kemudian, H mengajukan pinjaman di koperasi di sejumlah tempat.
Padahal niat awal H meminjam uang tersebut digunakan untuk bisnis inveastasi.
Tapi, justru investasi tersebut tak berbuah manis hingga menghasilkan tumpukan utang selama lebih dari satu tahun.
"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," ujar ER.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar