GridPop.ID - Hasil autopsi keluarga tewas di Magelang membuka fakta baru.
Menurut hasil autopsi, racun yang dicampurkan pelaku ke dalam minuman kopi dan teh ayahnya AA, ibunya HR dan kakaknya DK ternyata jenis racun yang mematikan.
Reaksi dari racun tersebut membuat sejumlah organ dalam para korban rusak dan terbakar.
Racun tersebut bekerja sangat cepat setelah dikonsumsi para korban.
Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah dr Sumy Hastry Purwanti Sp.F.
Menurut dr Sumy, ketiga korban yakni AA, HR dan DK meninggal hanya dalam waktu antara 15-30 menit setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun oleh pelaku.
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," kata dr Sumy Hastry Purwanti saat menghadiri olah tempat kejadian perkara di rumah korban dan juga pelaku di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022) siang.
Menurut Sumy, racun yang dicampurkan oleh pelaku ke dalam minuman teh dan kopi tersebut berkerja sangat cepat.
Setelah diminum para korban, racun tersebut langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
Dampaknya, sejumlah organ di dalam tubuh para korban langsung mengalami kerusakan seperti terbakar.
Organ-organ yang rusak akibat racun tersebut mulai dari tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru dan otak.
Baca Juga: GEMPAR! Satu Keluarga Tewas di Magelang, Anak Kedua Diduga Jadi Dalangnya, Keluarga: Dia Overlap
"Organnya merah seperti terbakar," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/29/135759578/racun-yang-dipakai-anak-bunuh-sekeluarga-di-magelang-jenis-arsenik-organ?page=2.
Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Khairina
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/29/135759578/racun-yang-dipakai-anak-bunuh-sekeluarga-di-magelang-jenis-arsenik-organ?page=2.
Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Khairina
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/29/135759578/racun-yang-dipakai-anak-bunuh-sekeluarga-di-magelang-jenis-arsenik-organ?page=2.
Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Khairina
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/29/135759578/racun-yang-dipakai-anak-bunuh-sekeluarga-di-magelang-jenis-arsenik-organ?page=2.
Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Khairina
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Jika menelisik efek mematikan racun itu, menurut Sumy, maka jenis racun yang digunakan tersangka masuk golongan arsenik.
"Jenis racunnya zat beracun ya bisa golongan sianida, golongan arsenik, golongan yang lain seperti itu. Kadarnya juga sangat tinggi," sebut Sumy.
Plt Kapolresta AKBP Muchamad Sajarod Zakun menambahkan, pada saat olah TKP, polisi menemukan sisa racun golongan arsenik.
Tersangka memasukkan racun ke minuman teh dan kopi masing-masing 2 sendok teh.
Teh dan kopi itu biasa disajikan sang ibu setiap pagi.
"Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya. Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya," jelas Sajarod.
Sementara itu dilansir dari Tribun Jogja, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, menjelaskan motif yang dari tersangka hingga berani menghabisi nyawa keluarganya karena dipicu rasa sakit hati.
Sebab, tersangka diminta untuk menanggung kebutuhan sehari-hari keluarga.
Sedangkan, tersangka diketahui tidak bekerja.
"Bahwasanya yang bersangkutan sakit hati motifnya adalah sakit hati. Sakit Hati karena bapak orangtua tersangka sejak dua bulan lalu baru saja pensiun. Dan, kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orangtua dari terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit. Sedangkan, anak pertama korban yang perempuan sempat kemarin bekerja dan sekarang tidak bekerja karena itu sifatnya kontrak. Dan, tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan yang ada. Yang diberikan adalah anak kedua saat ini yang kita tetapkan sebagai tersangka. Sehingga di situlah muncul niat karena sakit hati, ide untuk menghabisi daripada orangtua maupun kakak kandungnya sendiri," paparnya.
Tersangka DDS ternyata diketahui sudah dua kali mencoba melakukan pembunuhan kepada keluarganya.
Percobaan pertama dilakukan dengan mencampurkan zat arsenik ke dalam minuman es dawet.
"Kami mendapatkan informasi pada hari Rabu, sempat yang bersangkutan mencoba dengan memberikan zat kimia tersebut dicampur dalam dawet. Namun, Karena dosisnya terlalu rendah atau kurang, sehingga hanya mengakibatkan mual-mual saja. Dan ,tidak sampai menimbulkan kematian. Kedua ini yang berhasil mengakibatkan meninggal dunia," terangnya.
Adapun racun zat arsenik, lanjutnya, didapatkan pelaku dari pembelian secara online.
Zat racun ini juga yang dicampurkan ke dalam es dawet.
"Dibelinya secara online. Berapa gram masih kita dalami. Karena tersangka mengakui menggunakannya dua sendok teh, yang dicampur dalam minuman teh dan kopi yang biasanya disajikan oleh ibunya. Yang buat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur si terduga pelaku ini memasukkan zat kimianya dengan cara mengaduknya,"ungkapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar