Sartinah mengetahui kondisi korban usai ditelepon oleh DDS, Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB.
Pagi itu, Sarinah masih berada di rumahnya di Desa Dampit, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
"Tadi saya ditelepon sama anaknya (DDS) karena bapak, ibu, kakak gitu di kamar mandi, terus saya suruh nolongin, tapi sudah pada pingsan semua," ujarnya, Senin.
Setiba di rumah keluarga Abas, Sartinah bersama DDS dan seorang tetangga menggotong korban yang tergeletak di kamar mandi ke kamar terdekat.
Kala itu, Sartinah beranggapan bahwa Abas, Riyani, dan Dea pingsan.
"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga). Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," ucapnya.
Akibat perbuatannya, Dhio telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan terancam dijerat dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Nasib Dhea yang meregang nyawa di tangan adiknya sendiri pun pilu.
Namun kepiluan itu tak ditampakkan Dhea kendati memiliki permasalahan keluarga dengan adiknya, Dhio.
Hanya saja pada unggahan terakhir Dhea seperti menunjukkan firasat.
Dalam caption-nya, Dhea menyinggung soal racun dan tubuh yang kaku.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar