GridPop.ID - Seluruh umat Nasrani merayakan Hari Raya Natal 2022 yang jatuh pada tanggal 25 Desember hari ini.
Tentunya perayaan Hari Natal di setiap negara berbeda-beda.
Karena letak geografis dan budaya yang berbeda, hari Raya Natal pun dirayakan secara berbeda di setiap Negara.
Melansir laman BOBO berikut tradisi perayaan Natal dari beberapa negara.
1. India
Di India perayaan Natal dirayakan sangat berbeda. Di sana pohon natal bukan dari pohon cemara, tapi dari pohon mangga atau pohon pisang.
Rumah-rumah umat Kristiani juga dihiasi dengan daun mangga, lalu di atap rumah terdapat lampu minyak.
2. Irak
Kaum Kristiani di negara ini juga merayakan Natal dengan unik. Para anggota keluarga akan berkumpul dan saling bergandengan tangan di depan lilin yang menyala.
Saat itu akan diceritakan kisah tentang kelahiran Yesus.
Setelah itu, mereka akan membakar duri dari semak-semak. Jika duri itu terbakar habis dan berubah menjadi abu, itu artinya mereka akan hidup beruntung.
Baca Juga: Harga Sembako Cabai Belum Stabil Jelang Nataru, Rawit Merah Naik Sementara yang Lain Turun
Setelah apinya mati, setiap orang harus melompat di atas abu sebanyak 3 kali sambil berdoa dan Tuhan pasti akan mengabulkan doanya itu.
3. Betlehem
Menjadi tempat kelahiran Yesus, perayaan Natal di Betlehem dirayakan dengam eriah.
Seluruh daerah akan dihiasi dengan umbul-umbul dan hiasan Natal lainnya. Sedangkan di pusat kota, tepatnya di alun-alun kota, akan ada sebuah bintang raksasa.
Pintu-pintu rumah umat Kristiani di sana akan ditandai dengan tanda silang. Saat malam Natal, mereka akan berkumpul di gereja dan mengikuti doa serta drama tentang kelahiran Yesus.
4. Jepang
Orang Jepang akan memakan ayam goreng dari restoran cepat saji KFC.
Bukan Natal namanya kalau tidak makan ayam goreng ini.
Tradisi ini terjadi sejak tahun 1970-an yang awalnya terinspirasi dari iklan restoran KFC yang menggambarkan orang-orang Amerika makan ayam goreng untuk merayakan Natal.
5. Australia
Tak seperti negara Eropa lainnya, Australia merayakan Natal di musim panas.
Baca Juga: Harga Sembako Telur Ayam Terus Merangkak Naik Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Orang-orang di sana bisa merayakan Natal di mall, atau bisa juga di kolam renang, atai di tempat-tempat yang sejuk agar tidak kepanasan.
Sehari setelah perayaan Natal, mereka biasanya melakukan olahraga kriket, semacam olahraga baseball.
Perayaan Natal identik dengan pohon natal yang dibuat dari pohon cemara.
Melansir Kompas.com, pohon Natal diperkenalkan di Inggris pada awal abad ke-19 dan dipopulerkan pada pertengahan abad tersebut oleh Pangeran Albert- suami Ratu Victoria yang lahir di Jerman.
Dikutip BBC, tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 saat Ratu Victoria masih menduduki kursi kerajaan. Ratu Victoria dan Pangeran Albert diketahui merupakan penggemar berat Natal.
Sebelumnya, orang-orang menaruh pohon-pohon kecil di atas meja. Namun saat pohon berukuran besar dari Norwegia bisa dimasukkan ke rumah dan menaruhnya di lantai.
Sejak 1947, Norwegia kerap mendonasikan pohon Natal ke London sebagai tanda terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.
Meski tradisi pohon Natal dipopulerkan Ratu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, tradisi tersebut tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman. Kendati demikian, kepopuleran tersebut baru mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Selain Amerika dan Inggris, tradisi pohon Natal juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.
Di Tiongkok dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan para misionaris Barat pada abad ke-19 dan ke-20. Dekorasinya pun menggunakan desain kertas yang rumit.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,bobo |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar