Nah, selain itu perayaan Hari Raya Natal identik dengan berbagai simbol dan pernak-pernik, salah satunya pohon cemara.
Kenapa ya Natal identik dengan pohon cemara?
Mengutip laman Kompas.com, seperti diketahui bersama, umat Kristiani biasa menggunakan pohon cemara berwarna hijau sebagai lambang Natal, di samping lampu, hiasan, sinterklas, dan rusa.
Baca Juga: 5 Mal di Jakarta yang Bisa Dijadikan Pilihan untuk Nikmati Liburan Natal dan Tahun Baru
Melansir National geographic, dahan cemara telah menjadi dekorasi yang penting sejak zaman dulu sebagai bagian dari perayaan titik balik matahari musim dingin pagan.
Sulit untuk menentukan kapan dan di mana tradisi pagan ini berubah menjadi tradisi Natal. Kendati masih ada beberapa diskusi, tradisi pohon Natal dipercaya sudah ada sejak perayaan musim dingin ratusan tahun lalu di Eropa.
Penyembahan pohon biasa dilakukan di antara orang Eropa pagan. Selain itu, masyarakat Skandinavia sering mendekorasi rumah dan gudang dengan pohon cemara pada Tahun Baru untuk menakut-nakuti Iblis. Sekaligus mendirikan pohon untuk burung selama Natal.
Adapun penggunaan pohon cemara dan karangan bunga untuk melambangkan kehidupan abadi juga merupakan kebiasaan orang-orang Mesir kuno, China, dan Ibrani, mengutip Britannica.
Baca Juga: Dinobatkan Jadi Warisan Budaya oleh UNESCO, Ini Sejarah Terciptanya Lagu Populer Natal Silent Night
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bali |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar