"Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar," ujarnya kepada Kompas.com.
Diduga modus penipuan ini adalah jenis malware Remote Administrator Tool (RAT), di mana pelaku meremote ponsel korban dari jarak jauh dan beroperasi di balik layar.
Dari cara ini, pelaku pun menguasai ponsel korban sehingga bisa dengan mudah mengakses berbagai aplikasi seperti mobile banking, tanpa diketahui korban.
Sehingga tanpa sepengetahuan korban, saldo di dalam rekening pun sudah terkuras habis.
Di kolom komentar unggahan di atas, banyak warganet yang menulis di kolom komentar mengaku menjadi korban modus penipuan yang sama.
Salah satu pengguna mengatakan seorang temannya menjadi korban dan uang Rp 11 juta ludes dari rekeningnya karena penipuan serupa.
Warganet lainnya juga mengaku pernah menjadi korban modus penipuan yang serupa, yang mengatasnamakan ekspedisi pengiriman, minimarket, hingga e-commerce tertentu.
Mengantisipasi penipuan ini, ada beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan.
Konsultan Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, kepada Kompas.com mengatakan ada beberapa hal yang dilakukan agar tidak menjadi korban penipuan modus seperti ini. Di antaranya:
- Jangan instal aplikasi apa pun dari luar Play Store
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar