GridPop.ID - Tips hidup dari ahli yang kebiasaan tidur pakai kipas angin agar hati-hati.
Kebiasaan tidur dengan kipas angin dapat memberi pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh. Benarkah?
Untuk itulah berikut ini tips hidup dari ahli bagi yang kebiasaan pakai kipas agin agar tak berdampak buruk bagi kesehatan.
Dikutip Serambinews.com dari Healthline, tidur malam hari dengan menyalakan kipas angin sebenarnya tidak menimbulkan risiko yang serius.
Namun, bagi sebagian orang mungkin dapat menyebabkan gejala yang sedikit mengganggu.
Menurut Sleep Advisor, tidur dengan kipas angin dapat mempengaruhi kesehatan tubuh juga tergantung pada masing-masing individu.
"Bagi sebagian orang, memiliki kipas langit-langit atau lantai di kamar membantu mereka tertidur dan tetap sejuk di malam hari,"
"Bagi yang lain, itu bisa membuat mereka tetap terjaga, memicu serangan asma, atau mengeringkan mata mereka," tulis Sleep Advisor seperti dikutip dari lamannya, sleepadvisor.org.
Lalu hal serupa juga diungkapkan oleh ahli paru Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat, Dr. Len Horovitz.
"Tidak ada kipas angin yang beracun. Tidak ada yang salah dengan sirkulasi udara," katanya seperti dikutip dari Live Science.
Melansir Live Science, Dr. Len Horovitz, ahli paru Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat menjelaskan, sepanjang waktu tidur, tentu orang-orang tidak ingin berkeringat.
Tapi perlu diingat, kipas angin dapat mengedarkan debu yang dapat mengganggu, terutama bagi mereka yang memiliki alergi.
Sehingga, bagi yang terbiasa tidur dengan menyalakan alat penyejuk ruangan ini, disarankan untuk meletakkannya pada jarak yang aman dari tempat tidur.
Selain itu, disarankan pula tidak mengarahkan kipas angin tepat pada tubuh.
Untuk menjaga dari debu dan alergen lainnya, Horovitz merekomendasikan untuk menggunakan filter udara di kamar tidur.
Dia juga merekomendasikan melakukan irigasi sinus setiap hari dengan saline, yang dapat membantu saluran hidung kering, hidung tersumbat dan masalah hidung lainnya.
Udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot.
Sehingga, jika terkena paparan udara dingin dari kipas angin di malam hari, bisa saja menyebabkan leher jadi kaku pada pagi harinya.
Tapi, kata Horovitz, masalah seperti ini akan lebih buruk jika tidur dengan membiarkan Air Conditioner (AC) menyala di malam hari.
Oleh sebab itu, bagi yang tidur menggunakan AC, Horovitz menyarankan udaranya tidak boleh bertiup langsung ke tubuh.
Selain itu, pengaturan suhunya juga tidak boleh lebih rendah dari 68 derajat F atau dibawah 20 derajat C.
Apa manfaat tidur pakai kipas angin?
Dilansir dari Kompas.com, menyalakan kipas angin dapat mengganti udara kotor dengan udara bersih dan lebih segar dari luar ruangan.
Baik kipas angin gantung, kipas angin berdiri, dan kipas angin dinding, semuanya memiliki manfaat yang sama dalam meningkatkan sirkulasi udara.
Sebab, bilah kipas angin yang berputar saat menyala menghasilkan angin yang terus berembus dan bergerak, yang mana sirkulasi udara terjaga sehingga udara di dalam ruangan terus berganti.
Tidak hanya menyejukkan, kipas angin yang menyala juga dapat memutar udara di sekitarnya.
Hal ini membuat kipas angin dapat berguna untuk menghindarkan dan menghilangkan bau pengap pada sebuah ruangan.
Penggunaan kipas angin, khususnya kipas angin gantung dapat menjadi bagian dari penghias rumah.
Penggunaan kipas angin dapat membantu proses pengeringan pada lantai yang basah setelah dipel hingga rambut basah dan sebagainya.
Penggunaan kipas angin juga dapat membantu mempercepat pendinginan makanan panas.
Dibanding dengan AC, daya kipas angin hanya membutuhkan sedikit watt, sehingga bisa lebih hemat energi listrik.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar