Tapi ya Alhamdulillah buat tambah-tambah," ungkapnya.
Meski begitu, perjuangan hidup Soimah tidaklah mudah.
Mengutip Tribunnewsmaker.com, waita kelahiran Pati tersebut pernah bekerja sebagai pembawa es balok saat masih sekolah.
"Saat masih SD sampai SMP di Pati, aku suka menggendong es balok hingga 200 meteran," kata Soimah.
Bahkan ia harus bekerja hingga menjelang subuh padahal pagi harinya harus sekolah.
Sebagai anak perempuan, Soimah juga membantu sang ibu berjualan di pasar.
"Aku kerja sampai malam, jam 03.00 subuh bangun lagi terus bantu ibu ke pasar," lanjutnya.
Ia sering membantu ibunya membersihkan ikan dan menaburi garam pada ikan-ikan tersebut.
Setelah menaburi dengan garam, Soimah mengeringkan ikan-ikan itu di pinggir pantai.
"Kadang-kadang cari alang-alang di sawah juga," kata Soimah mengenang masa kecilnya saat masih di Pati.
Barulah ia pergi ke sekolah.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar