GridPop.ID - Rokok elektrik atau vape belakangan ini marak di kalangan anak muda.
Bahkan tak hanya pria, banyak wanita yang juga menggunakan vape.
Padahal, terdapat bahaya mengancam di balik penggunaan vape pada wanita.
Simak tips hidup tentang bahaya vape bagi wanita berikut ini.
Melansir Kompas Health, vape sama bahayanya dengan rokok tembakau, sebagian juga dapat memicu kanker.
Berdasarkan hasil dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan bahwa prevalensi perokok elektrik naik dari 0,3 persen di tahun 2011 menjadi 3 persen pada 2021.
Dikutip dari situs Kementrian Kesehatan, perempuan perokok aktif harus mewaspadai berbagai bahaya merokok, seperti risiko osteoporosis, rematik, gangguan kesuburan, hingga komplikasi kehamilan.
Risiko tersebut bukan hanya jika wanita merokok tembakau.
Tapi juga para wanita yang merokok elektrik.
Sebab, vape umumnya mengandung nikotin dan gliserin (propilen glikol) yang jika terhirup akan mengiritasi pernapasan.
Riset yang dipublikasikan di World Journal of Oncology menemukan, meski pengguna rokok elektrik secara umum memiliki risiko kanker lebih rendah dibanding perokok konvensional, mereka dikaitkan dengan risiko yang tinggi untuk terkena sejumlah jenis kanker termasuk kanker serviks, yaitu kanker yang jadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.
Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, aplikasi layanan kesehatan Good Doctor mengingatkan akan pentingnya kesehatan pada perempuan, termasuk melindungi diri dari unsur yang membahayakan bagi kesehatan seperti rokok.
Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan mengatakan di Good Doctor tersedia berbagai klinik khusus perempuan, termasuk klinik hamil sehat dan kesehatan perempuan.
“Di dalam platform-nya, Good Doctor menyediakan ribuan spesialis medis dengan lebih dari 26 departemen spesialisasi klinis yang berbeda serta ribuan dokter umum untuk memudahkan para perempuan mengakses layanan kesehatan berkualitas, sehingga bukan hanya bahaya rokok yang dapat diatasi, tetapi juga masalah kesehatan lainnya,” katanya dalam siaran pers.
Tak sampai di situ, mengutip WHO sejumlah studi menyimpulkan jika perempuan lebih mudah kecanduan nikotin ketimbang laki-laki.
Bahkan jika sudah kecanduan, maka akan sulit berhenti.
“Nikotin merupakan bahaya yang harus dihindari perempuan hamil dan bayi yang sedang berkembang karena bisa merusak otak dan paru-parunya.
Sementara itu, beberapa perasa dalam rokok elektrik mungkin berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang,” katanya.
Mengutip Tribun Batam, bahaya lain vape bagi wanita yakni menyebabkan masalah kesuburan.
Hal tersebut diungkap oleh Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella.
Penggunaan vape dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kesuburan, baik itu laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan pada perempuan yang mengkonsumsi vape dapat mengalami risiko kerusakan pada sel telur dan meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu penggunaan vape menyebabkan terjadinya masalah pada saluran tuba falopi, saluran ini merupakan tempat bertemunya sel telur dan sel sperma atau tempat terjadinya proses fertilisasi (pembuahan).
Jika terjadi masalah pada saluran tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan peluang kehamilan.
Selain itu juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Batam,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar