Di bulan September 2022, Kelvin terkejut saat sang ayah tiba-tiba datang lagi ke apartemen ibunya.
Padahal diakui Kelvin, ayah dan ibunya sudah lama bercerai.
"Asal semuanya tau, bapak saya sudah keluar dari rumah, tetapi pada tanggal 5 September, bapak saya datang dan ngeles ke securitynya bilang "pak saya takut kenapa nih anak" sambil ngeliatin bukti telfon palsu padahal kami juga sudah diblok, gabisa komunikasi sama sekali, dan itu bukan kami yang ngeblok, bapak yang ngeblok setelah itu dibiarkan naik, nah saat itu saya lagi di rumah bersama adek-adek saya, ibu saya kebetilan saat itu di luar kota
Itu saya setelah telfon ibu saya, tiba-tiba ada yang ngetok dan saya liat dari bolongan pintu, itu security, saya kira ada apa pas saya buka tiba-tiba bapak saya datang dari samping pintu, dan nutup pintu. Saya teriak minta tolong ke mereka, tapi mereka malah kabur. Saya berusaha buat ngerebut kunci tapi bapak malah mukul saya, alhasil saya lari ke kamar karena takut adek saya kenapa-napa.
Di situ saya benar-benar panik karena sudah trauma, saya langsung telfon ibu saya, saya coba beraniin diri ke kamar dan ngeliat rumah sudah berantakan. Di situ saya lihat bapak udah mau pergi, di situ saya teriak 'mana kuncinya ? sambil nyamperin bapak tapi bapak malah mukul pake gagang pel yang ada di sebelah kamar mandi, saya pun jatuh ke lantai dan gabisa berbuat apa-apa kunci juga sudah dibawa," ungkap Kelvin.
Pernah dilaporkan pada 2014
Sebagai tambahan yan mengutip dari laman kompas.com, pengacara Keyla Evelyne Yasir alias KEY, Muhammad Syafri Noer mengatakan selain kasus yang sedang berjalan, RIS juga pernah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait perselisihan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada 2014 lalu.
Masalah tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Adapun sepanjang 2014 hingga 2021, RIS masih sesekali melakukan kekerasan kepada anak-anak dan istrinya walaupun mereka tidak mempermasalahkan hal ini.
"Saat itu, kami berharap agar tidak terulang lagi. Ternyata masih (melakukan kekerasan kepada kedua anaknya)," ucap Syafri.
Pada Kamis, Syafri menyerahkan barang bukti yang meliputi panci berukuran sedang, gagang alat pel, dan sapu ke Polres Jakarta Selatan.
”Kami mengenai pelaku dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan juga Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,” ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar