Beberapa saat kemudian ibu kandung Norma Risma kembali mengubah pengakuannya bahwa hubungan suami istri itu belum terjadi.
"Kata ibu aku, enggak, belum. Dalam hati aku ya kalau ada belum berarti ada niat mau (berhubungan badan) dong,"
Pengakuan ibu kandung Norma Risma membuat Denny Sumargo heran.
"Hah? Belum?," kata Denny Sumargo heran.
Di depan Ketua RT, kata Norma Risma, sang ayah pun menegaskan kalau dirinya sudah tidak menerima ibunda Norma Risma sebagai istrinya lagi dan R sebagai menantunya.
"Katanya udah sakit hati, anak saya diginiin, saya juga diginiin," ungkapnya.
Kemudian keesokan harinya, ibunda R datang ke rumah Norma Risma dan ayahnya.
Saat itu mertua Norma Risma itu mengatakan kalau warga yang menggerebek kontrakannya itu sirik.
"Itu mah katanya orang sirik, jangan dipercaya. Terus ibuku bilang, 'enggak gitu, orang belum' katanya gitu kan," ujarnya.
Hal itu pun kembali membuat Denny Sumargo heran.
"Kok bisa bilang belum sih? Gimana sih gw gak ngerti," kata Denny Sumargo lagi.
Dilansir dari Tribunnews.com, kini Norma mengaku merasa takut, tangannya gemetaran dan jatungnya berdetak kencang setiap kali teringat tragedi perselingkuhan suaminya dengan sang ibu.
Bahkan setiap belanja ke minimarket, perasaan Norma berkecamuk.
Pasalnya, sang suami bekerja sebagai salah seorang karyawan di suatu minimarket.
"Sejak kejadian itu aku jadi perempuan penakut sekarang."
"Kalau ada yang mengetuk pintu aku langsung gemeteran, kalau ada suara motor lewat di depan rumah yang mirip sama (motor) punya kamu aku selalu bersembunyi karena ketakuran.
"Apalagi kalau aku belanja ke toko retail tempat kamu bekerja itu rasanya lemes banget kaki, tremor, jantung juga berdebar lebih cepet."
"Padahal jelas banget kamu tidak ada di situ. Aku tidak tau ini akan sembuh kapan, tapi aku selalu berdoa untuk ikhlas dan tidak dendam sama kamu."
"Semoga traumaku cepet sembuh, aku kangen diriku yang pemberani kaya dulu," harap Norma.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar