GridPop.ID - Kasus potongan jari manusia di sayur lodeh menemui titik terang.
Sosok pemilik potongan jari di sayur lodeh pun mulai terkuak.
Mengutip Tribun Jatim, kasus penemuan potongan jari di sayur lodeh ini terjadi di Nusa Tenggara Timur.
Ya, seorang pria bernama Petrus Watu (30) melapor polisi usai menemukan potongan jari manusia di dalam sayur lodeh yang hendak ia makan.
Diketahui sayur lodeh tersebut dibeli dua teman Petrus di sebuah warung makan.
Sontak saja kasus ini membuat publik geger.
Polisi pun gercep melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Terbaru, sosok pemilik potongan jari mulai teridentifikasi.
Mengutip Kompas.com, ternyata pemilik potongan jari tersebut adalah seorang pria.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil tes yang dilakukan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Jakarta.
"Hasil tesnya jari itu milik laki-laki," ujar Edi Hasibuan, ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/1/2023).
Edi menerangkan, pemeriksaan dilakukan dengan membelah potongan jari dan DNA yang tersisa di ujung kuku.
"DNA-nya ada di belakang kuku, di situ ada sedikit daging dan itu yang diperiksa profil DNA-nya, dan yang punya jari itu adalah laki-laki," ucapnya dikutip dari Pos Kupang.
Guna menindaklanjuti temuan ini, hasil tes DNA telah diinformasikan kepada Satreskrim Polres Belu.
"Nanti mereka atau penyidik yang akan ambil langsung hasil tes DNA-nya," ungkapnya.
Profil DNA tersebut, ujar Edi disimpan di laboratorium DNA Pusdokkes Polri sebagai pembanding.
"Jika ada ditemukan pembandingnya di Belu, maka akan kita ambil sampel (DNA) entah itu dari orangnya ataupun dari keluarganya, untuk dicocokan lagi dengan profil DNA yang tersimpan di Labkes DNA Mabes Polri," tuturnya.
Meski sudah diketahui potongan jari tersebut milik laki-laki, namun pihaknya masih belum dapat memastikan jari itu milik pria dewasa atau anak-anak.
"Kita belum tahu secara detail, tapi yang pastinya jari itu milik laki-laki," jelasnya.
Sebelumnya, petugas Satreskrim Polres Belu membawa potongan jari itu ke Kota Kupang karena kesulitan mengidentifikasi menggunakan tes sidik jari.
Pasalnya, kondisi potongan jari itu hanya setengah.
Tapi, pihaknya belum dapat mengidentifikasinya meski sudah memeriksa potongan jari tersebut.
Menurut Edi, potongan jari itu sepanjang 1,5 sentimeter.
Di situ, daging dan kuku masih melekat, tetapi sudah mengecil dan mengering.
Oleh sebab itu, petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengirim potongan jari tersebut ke Jakarta pada Sabtu (17/12/2022) pagi.
"Nantinya, dari Pusdokkes melakukan profile DNA, guna memastikan milik pria atau wanita," terangnya, Sabtu (17/12/2022) petang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar