Aktivis lainnya dari Perkumpulan Lingkar Belajar Untuk (LIBU) Perempuan Maya Sapira mengatakan, alasan lain agar penyelidikan dialihkan ke Polda Sulteng juga lantaran para pelaku perkosaan ini punya latar belakang keluarga yang punya pengaruh di sana.
"Saya dapat informasi dari psikolog, korban perkosaan ini di-bully oleh masyarakat di desanya.
Makanya itu yang menjadi pertimbangan kami agar penyidikan kasus ini dipindahkan.
Di sana belum ada rumah aman bagi korban," kata Maya.
Melansir Kompas.com, awal mula kasus pemerkosaan ini yakni terjadi lantaran korban diajak bertemu oleh teman yang dikenalnya via messenger Facebook.
Korban pun mengiyakan ajakan tersebut.
Ia lantas dibawa ke dalam kamar kosong.
Di sana pelaku beraksi melakukan pemerkosaan.
Aksi bejat tak berakhir di situ, pelaku lain turut menjadikan korban sebagai budak seks hingga total pelaku berjumlah 13 orang.
Akibatnya, korban mengalami pendarahan dan trauma.
"Korban sempat alami pendaraan dan trauma atas kasus itu," ujar Soraya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar