GridPop.ID - Sungguh pilu nasib gadis di bawah umur di Kabupaten Toja Una-Una, Sulawesi Tengah (Sulteng) ini.
Pasalnya gadis di bawah umur ini diperkosa secara bergilir oleh 13 orang hingga mengalami pendarahan.
Melansir Tribun Pekanbaru, gadis di bawah umur ini juga mengalami trauma imbas kasus pemerkosaan ini.
Kian parahnya lagi, korban justru dibully oleh warga di kampungnya.
Adapun insiden pemerkosaan ini diketahui terjadi pada 11 Januari 2023.
Adanya peristiwa memilukan ini membuat para aktivis perempuan di Tojo Una-Una merasa prihatin.
Mereka berharap kasus ini ditarik dan ditangani Polda Sulteng.
Alasannya yakni agar korban merasa aman.
Pun mereka berharap agar Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi, untuk menarik proses penyelidikan kasus ini dari Polres Tojo Una-Una ke Polda Sulteng
"Kasus ini kami agak khawatir juga.
Kekhawatiran kami jangan seperti kasus di Brebes akhirnya dimediasi, padahal kalau Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 kasus kekerasan seksual terhadap anak tidak boleh dimediasi dalam bentuk apa pun, " kata Ketua Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KP-KPST) dan juga koordinator Gerakan Perempuan Bersatu Sulteng, Soraya Sultan, di Palu Selasa (17/1/2023).
Baca Juga: Ditinggal Ibu Kerja Jadi TKW, Bocah Kelas 5 SD Malah Dirudapaksa Ayah Kandung hingga Hamil
Aktivis lainnya dari Perkumpulan Lingkar Belajar Untuk (LIBU) Perempuan Maya Sapira mengatakan, alasan lain agar penyelidikan dialihkan ke Polda Sulteng juga lantaran para pelaku perkosaan ini punya latar belakang keluarga yang punya pengaruh di sana.
"Saya dapat informasi dari psikolog, korban perkosaan ini di-bully oleh masyarakat di desanya.
Makanya itu yang menjadi pertimbangan kami agar penyidikan kasus ini dipindahkan.
Di sana belum ada rumah aman bagi korban," kata Maya.
Melansir Kompas.com, awal mula kasus pemerkosaan ini yakni terjadi lantaran korban diajak bertemu oleh teman yang dikenalnya via messenger Facebook.
Korban pun mengiyakan ajakan tersebut.
Ia lantas dibawa ke dalam kamar kosong.
Di sana pelaku beraksi melakukan pemerkosaan.
Aksi bejat tak berakhir di situ, pelaku lain turut menjadikan korban sebagai budak seks hingga total pelaku berjumlah 13 orang.
Akibatnya, korban mengalami pendarahan dan trauma.
"Korban sempat alami pendaraan dan trauma atas kasus itu," ujar Soraya.
Diketahui 13 pelaku tersebut telah diamankan di Polres Tojo Una-Una.
Satuan Reskrim Polres Tojo Una-Una mengatakan bahwa para pelaku rata-rata masih berusia 20 tahun.
Bahkan ada yang masih berusia 15 tahun.
Kapolres Touna, AKBP Riski Fara Sandhy yang dikonfirmasi via telepon Jumat (13/1/2023) mengatakan, 13 pelaku diduga telah memerkosa gadis di bawah umur berinisial RDS (15), pada 11 Januari 2023 malam hari.
"Para pelaku yang diduga terlibat dan melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban RDS sudah kita amankan di Mapolres dan sementara dalam proses hukum," ungkap AKBP Riski.
Kapolres secara rinci menambahkan kronologisnya, setelah korban dan terduga pelaku yang berinisial MR masuk ke dalam kamar yang tidak digunakan di rental PS, terduga pelaku langsung melakukan aksinya dengan memerkosa korban.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar