"Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi di internal serta mencermati perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global, agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (27/10/2022).
Kinerja solid tersebut didukung oleh total pembiayaan yang tumbuh 22,35 persen, yaitu menjadi Rp 199,82 triliun, di mana terbesar berasal dari bisnis mikro tumbuh 37,32 persen, disusul pembiayaan kartu meningkat 35,81 persen dan pembiayaan gadai naik 30,15 persen.
Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sangat sehat, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) nett yang sangat terjaga yaitu hanya sebesar 0,59 persen.
Selain itu, BSI membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun, atau tumbuh 11,86 persen pada periode yang sama.
Hery menyampaikan, kinerja positif ini didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK, dan bahkan tabungan wadiah melesat dan menjadi salah satu produk paling diminati masyarakat.
"Pasalnya, produk perbankan syariah tersebut bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang mudah diakses," katanya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Bisa Digunakan untuk Transaksi Non Tunai, Begini Cara Daftar QRIS GoPay untuk Pelaku UMKM
Source | : | Kompas.com,Tribun Bisnis |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar