“Di ruangan VIP AR dijaga tiga perawat dan dokter untuk memantau perkembangannya,” ujar Muksin.
Ia juga mengatakan pihak keluarga AR sempat meminta untuk bertemu dengan perawat tersebut pada Jumat (3/2/2023) siang.
Namun, memang hal itu belum terlaksana karena saat itu pihak RS Muhammadiyah menunggu hingga suasana kondusif.
Namun, setelah sholat Jumat pihak RS menunggu kesediaan keluarga bertemu perawat dan ditunggu hingga petang. Namun, memang belum jadi bertemu.
"Perawatnya memang sudah minta maaf ke ibu pasien," katanya
Pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang siap mendampingi keluarga korban dan memberikan keterangan ke kepolisian jika nanti dipanggil.
"Kami siap mendampingi dan bersedia datang jika dipanggil pihak kepolisian. intinya kami tetap bertanggungjawab, " katanya.
Sementara dalam kasus yang lain bayi 10 bulan meninggal dunia diuga karena kelalaian perawat magang di Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring.
Dilansir artikel Tribun Medan, Warga Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang ini mengatakan pelayanan rumah sakit swasta itu kepada almarhum anaknya yang dinilai kurang layak hingga anaknya yang berusia 10 bulan kritis lalu meninggal dunia.
Salah satu dugaan kelalaian terlihat ketika suster/perawat diduga anak magang terbalik memasang selang oksigen namun segera diperbaiki.
Kemudian diduga perawat magang juga diduga salah memasang selang oksigen untuk kedua kalinya selama satu jam.
Disini selang yang diduga tak berfungsi masih terpasang sementara alat bantu pernafasan lain juga terpasang menutup wajah anaknya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar