"Anak saya menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa, dia langsung istilahnya 'tinggal segaris' karena kaget."
"Bapak yang joging itu juga memercepat langkah mau menolong, tapi anak saya langsung bangkit dan pulang ke rumah," paparnya.
Setibanya di rumah, korban tidak bercerita.
"Namun memang, saya lihat ada yang tak biasa.
Dia jadi murung dan agak lain, setelah pulang sekolah, baru bercerita kepada ibunya," ungkap EW.
Ia mengatakan belum melaporkan peristiwa ini ke polisi lantaran fokus pada pemulihan psikologis anaknya.
"Dia jadi takut dan trauma, saya konsultasi ke psikolog agar cepat pulih dan bisa beraktivitas serta sekolah seperti biasa," ujarnya.
EW berharap, peristiwa ini dapat diantisipasi kepolisian dengan melakukan patroli pagi.
"Buat pengalaman, karena biasanya patroli pada malam hari.
Mungkin bisa dilanjutkan pagi hari, untuk antisipasi pelecehan dan kriminalitas, apalagi sebelumnya juga pernah ada catcalling," kata dia.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, pelecehan seksual terhadap wanita juga terjadi di sebuah angkot belum lama ini.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar