Ya, ia tinggal di sebuah asrama yang berada dalam bangunan lima lantai.
“(Getarannya) sangat terasa sekitar dua sampai tiga menit kami menunggu di dalam ruangan,
di bawah meja, tidak bisa keluar, karena guncangannya sangat besar,” ujar Winda dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (6/2/2023).
Winda akhirnya bisa keluar usai tiga hingga lima menit kemudian.
Adapun semua mahasiswa di asramanya kini mengungsi di tempat yang aman.
Kendati demikian, Winda bersyukur lantaran asramanya tidak mengalami kerusakan parah.
Sebab bangunan tersebut aslinya adalah selter gempa.
“Tapi kami masih belum bisa masuk ke asrama sampai saat ini, karena ditakutkan adanya gempa susulan yang akan datang,” tuturnya.
Terkait aktivitas perkuliahan, ujar Winda terpaksa dihentikan sementara untuk beberapa hari ke depan.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan tak ada WNI yang tewas setelah gempa dahsyat melanda Turki.
Namun menyampaikan ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar