Sebagai contoh, Anda dapat mengambil gelas kotor yang tertinggal di kamar tidur untuk dibawa ke dapur.
Ini adalah salah satu kebiasaan yang dapat membuat perbedaan besar dalam penataan sekaligus kerapian rumah Anda.
7. Buat jadwal pembersihan rumah
Langkah terakhir adalah membuat jadwal pembersihan rumah secara rutin.
Anda memang sebaiknya melakukan pembersihan rumah setiap hari, tetapi Anda juga harus meluangkan waktu khusus untuk melakukan jadwal membersihkan rumah secara menyeluruh.
Misalnya dua kali dalam sebulan, Anda dapat mencuci karpet dan bed cover.
Anda juga dapat meluangkan waktu khusus untuk merapikan sudut-sudut yang sulit dijangkau dan tidak memungkinkan untuk dibersihkan setiap hari.
Sebagai informasi dilansir artikel Kompas.com memiliki kamar berantakan selama ini selalu dianggap tidak ideal yang menandakan pemiliki kamar cenderung malas atau terlalu sibuk.
Dalam beberapa kasus, kamar berantakan bisa mengindikasikan kondisi psychiatric.
Contohnya orang dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) akan sangat sibuk memastikan semua benda berada di tempatnya. Jika tidak, akan menimbulkan rasa cemas berlebih yang cukup signifikan dan mengganggu kesehariannya.
Untuk menakar apakah kamar berantakan berhubungan dengan aspek psikologis atau tidak, kembali lagi ke setiap individu.
Jika kamar berantakan ini terjadi baru-baru saja padahal selama ini cenderung rapi, bisa jadi ada yang tidak beres.
Mungkin orang tersebut mengalami depresi sehingga tak lagi punya energi untuk merapikan ruangan.
Selain itu, orang yang memiliki kamar berantakan karena kondisi mental biasanya merasa ada yang mengganggu pikirannya.
Pada akhirnya, kondisi kamar berantakan menandakan ada sesuatu lebih dalam yang mengganggu.
Perlu konsultasi dengan psikiater atau profesional untuk menguliknya lebih dalam.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Batam |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar