GridPop.ID - Selebgram Gitasav kembali menjadi perbincangan karena keputusannya untuk tidak memiliki anak sebagai kunci awet muda.
Selebgram Gitasav dan suaminya memang dikenal sebagai pasangan yang sejak awal memutuskan childfree.
Diketahui, kini Gita Savitri menginjak usia 30 tahun.
Gita Savitri tak sungkan membagikan rahasia dirinya bisa awet muda.
Dilansir artikel Tribun Muria, hal ini bermula kala seorang netizen yang takjub akan kecantikan Gita Savitri yang masih terlihat awet muda di usianya yang sudah menginjak kepala tiga.
Komentar netizen tersebut lantas di jawab oleh influencer yang kini tinggal di Jerman.
Gita Savitri mengungkapkan salah satu faktor dirinya awet muda karena tidak memiliki anak.
Jawaban Gita Savitri tersebut sontak saja menuai sorotan dari publik.
Pernyataannya yang membuat berang netizen sehingga menjadi trending topic di Twitter.
Beberapa kalangan menyebut, anak-anak bisa menjadi sumber kebahagiaan orangtua, bukannya stres dan memicu penuaan, seperti tudingan selebgram tersebut.
Lantas, menjadi orangtua vs childfree, mana yang lebih bahagia?
Dilansir artikel Kompas.com, selama beberapa waktu, memiliki anak dipandang sebagai kebutuhan, bahkan kewajiban, bagi sebagian pasangan.
Menjadi orangtua dianggap sebagai tahap kedewasaan dan fase hidup yang wajib dilalui.
Namun beberapa tahun belakangan, pendapat tersebut tidak lagi dominan dengan semakin banyaknya orang memilih childfree.
Di sisi lain, sebagian besar orang masih ingin menjadi orangtua, dengan berbagai cara, untuk melengkapi kebahagiaan dalam hidupnya.
Jadi, mana yang lebih bahagia, menjadi orangtua atau childfree?
Dean Burnett, ahli saraf dari Science Focus menilai pertanyaan ini amat kompleks karena faktor individu yang berpengaruh.
"Karena faktor individu akan memainkan peran besar dalam keputusan Anda dan bagaimana hal itu akan berhasil bagi Anda," terangnya.
Akan tetapi, ada beberapa hal umum yang terjadi di otak saat kita memiliki anak dan menjadi orangtua.
Pada tahap awal, ketika bayi baru lahir, kebahagiaan akan terasa sangat intens, khususnya bagi ibu.
Proses melahirkan dan menyusui menyebabkan sistem sarafnya dibanjiri oksitosin, 'hormon bahagia', yang memperkuat ikatan emosional dan menyebabkan kita mengalami lebih banyak kesenangan dengan hubungan pribadi yang dijalani.
Emosi yang dialami orangtua ketika memiliki anak akan jauh lebih kuat, dibandingkan childfree.
Hal serupa juga berlaku untuk ayah dan tipe orangtua lainnya.
Ibu kandung mungkin memiliki hubungan paling 'langsung' dengan bayinya, apalagi dengan perkembangannya di dalam tubuhnya sendiri, tetapi setiap otak manusia terprogram untuk merespons bayi secara positif.
Otak kita mengalami respon yang meningkat pada aroma bayi, fitur wajahnya yang besar, kerentanan bayi, dan ukurannya yang mungil.
Hal ini secara tidak langsung memaksa kita untuk melindungi dan terikat dengan sumbernya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Muria |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar