3. Komunikasi yang sehat
Menurut Inez, ada tiga jenis komunikasi yang sehat yaitu clear, assertive, dan listening.
"Semua komunikasi dalam hubungan harus clear atau jelas, bukan jawaban terserah dan bukan memberikan kode-kode," ungkap Inez.
Selanjutnya adalah assertive. Yaitu kemampuan komunikasi di antara agresif dan submisif, dengan menunjukkan rasa percaya diri dan tegas.
"Dalam hubungan, kita harus mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan secara jelas, tegas, dan tetap sopan," imbuhnya.
Komunikasi yang sehat ketiga adalah listening, yaitu kemampuan komunikasi saling mendengarkan perspektif pasangan tanpa menginterupsi.
"Mendengarkan adalah komunikasi yang penting, tapi sering dilupakan. Kadang kita gak butuh solusi atau saran, tapi hanya butuh didengarkan," tutur Inez.
4. Introspeksi diri
Inez mengingatkan, tidak semua hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan adalah perilaku toksik orang lain.
"Terkadang, kita perlu tahu kapan harus berintrospeksi diri apakah kita sendiri yang toksik, atau memang situasinya tidak bisa diubah dan kita perlu pergi," tutur Inez.
Ia melanjutkan, contoh hubungan toksik itu seperti gaslighting (mempertanyakan realitas diri sendiri), love bombing (di awal hubungan sangat manis untuk manipulasi), co-depence (ketergantungan), dan trust issue (sulit percaya). GridPop.ID (*)
Source | : | Sosok.id,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar