Lantas, Sam meminta maaf pada suaminya dan dia pun memaafkannya.
Namun, suami Sam terus menerus mengungkit kejadian itu.
Lambat, laun Sam pun muak dengan ulah suaminya.
Setiap tindakan Sam yang kurang tepat selalu dicerca jorok oleh suami.
Suami Sam terus mempermalukan istrinya dengan kejadian kentut dan gas tersebut.
"Itu seolah-olah dia memberi saya pelajaran dan memastikan bahwa saya tidak akan pernah melakukannya lagi," katanya.
Muak akan perilaku suaminya yang terus menyudutkannya dengan alasan kentut, Sam pun akhirnya curhat ke temannya.
Dia meminta saran dari teman-temannya untuk mengatasi ketegangannya dengan suaminya.
"Alih-alih menyarankan sesuatu yang membantu, dia malah marah karena ini adalah perilaku suami saya, memberi tahu saya bahwa kentut dan bersendawa adalah fungsi tubuh alami dan itu tidak ofensif atau menjijikkan dan seharusnya tidak merasa bersalah karenanya," ujar Sam.
Dikutip dari Ladbible, para ahli sepakat dengan perkataan sahabat Sam.
Para ahli, mengungkapkan bahwa pasangan yang buang angin di depan satu sama lain bisa menjadi tanda penerimaan dan kedewasaan dalam hubungan tersebut.
Dilansir dari hufpost, psikolog dan terapis seks Shannon Chavez menekankan bahwa itu adalah tindakan yang tidak boleh dirahasiakan.
"Ini juga dapat membuka dialog untuk fungsi tubuh penting lainnya yang sering dipermalukan dan menyebabkan rasa malu termasuk pengeluaran cairan saat berhubungan seks, menstruasi, perut kembung vagina pasca-koitus dan buang air besar," kata Chavez kepada HuffPost.
"Itu semua manusiawi dan tidak ada yang perlu dipermalukan. Pasangan yang menangani topik ini sedang membangun landasan yang sehat untuk komunikasi yang terbuka dan jujur."
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Kentut di Depan Suami, Wanita Ini Tak Dimaafkan Karena Dinilai Tak Beradab, Gugat Cerai?"
(*)
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar