Sebagai informasi tambahan, kasus serupa juga pernah terjadi di Universitas Sriwijaya.
Seorang dosen melakukan pelecehan seksual pada mahasiswinya di Labirotarium Kampus Unsri di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Sabtu (28/8/2021) silam.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, A sang dosen memanfaatkan situasi yang sepi untuk melakukan pelecehan terhadap korban.
"Dia (A) bilang khilaf, tidak ada pemaksaan. Tidak ada hubungan dengan korban," ujar Darmawan, pengacara A.
A diketahui menjabat sebagai kepala laboratorium di kampus, bukan sebagai kepala Jurusan. Pasca kejadian itu, A sudah dicopot dari jabatan kepala labrotorium.
Sementara itu saat olah TKP, korban terlihat menangis hingga ia ditenangkan polisi agar mau melanjutkan olah TKP.
Korban kembali menangis saat mempraktekkan pelaku memintanya memegangi kemaluannya dan menariknya ke sofa yang ada di sudut ruangan.
"Pelaku memaksa korban memegang kemaluannya hingga orgasme, pelaku juga sempat membersikan tangan korban yang penuh bekas sperma dengan menggunakan tisu," kata Kompol Masnoni.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribuntimur.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar