"Klien kami sudah mengingatkan tersangka dua sampai tiga kali.
Bahkan sesaat setelah turun dari mobil, AG ingatkan Mario sekali lagi untuk tak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Mangatta.
Kendati demikian, Mario nekat melakukan kekerasan terhadap David.
Mangatta menerangkan bahwa sang klien hanya bisa terdiam menyaksikan insiden keji itu dengan dalih syok.
"Malah dia (AG) sempat nge-freeze, itu juga sudah dikonfirmasi ke psikolog bahwa tindakan (mematung) yang dilakukan oleh saksi anak ini memang bentuk psikologis yang nge-freeze, yang diam, ketika melihat tindakan (penganiayaan) tersebut," tutur Mangatta.
Ketika David sudah tak berdaya, AG menghampiri dan memegang kepala korban serta meminta tolong agar sang mantan kekasih segera dibawa ke rumah sakit.
"Selfie di atas tubuh D itu sama sekali tidak benar.
AG justru dengan rasa kemanusiaan, tangan kirinya memegang D karena dia sedih dengan kejadian ini, dia memegang kepalanya," kata Mangatta.
"Saat korban tergeletak, dia bukan selfie, dia memegang kepalanya (korban) dan meminta pertolongan justru," tambah dia.
Lebih lanjut, Mangatta meminta agar masyarakat berhenti mencemarkan nama baik sang klien.
"Klien kami (AG) harus dibersihkan namanya. Dia hanya dijemput oleh Mario Dandy saat itu.
Source | : | Kompas.com,Tribun Banten |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar