GridPop.ID - Seorang pengantin wanita meninggal usai 48 jam bercinta di malam pertama.
Ya, malam pertama pengantin wanita ini sekaligus menjadi malam terakhir baginya.
Bukannya meninggalkan kesan manis, tapi justru malam pertama si pengantin wanita berakhir tragis.
Melansir Suar.id, beberapa waktu lalu seorang wanita meninggal dunia usai berhubungan intim maraton 48 jam saat bulan madu bersama sang suami.
Imbasnya, si suami diadili dengan tuduhan membunuh istrinya.
Meski begitu, si pria mengaku sangat mencintai sang istri.
Ia melakukan hubungan badan dengan cara ekstrem usai mendapat persetujuan dari sang belahan jiwa.
Suami bernama Ralph Jankus (52) tersebut diadili di Krefeld, Jerman.
Ralph diadili atas kasus kematian sang istri, Christel (49).
Padahal keduanya baru beberapa hari menjalin rumah tangga.
Jaksa penuntut mengatakan, pasangan itu terlibat sesi hubungan badan fatal yang melibatkan aksi 'perbudakan' dan teknik sadomasokisme (BDSM) selama 48 jam.
Selama itu juga, Ralph diduga memasukkan benda tajam ke dalam anus sang istri.
Hal tersebut mengakibatkan Christine menderita usus berlubang.
Tim medis menyebut, ada kait berduri yang dimasukkan dalam tubuh sang istri yang menyebabkan cedera parah saat dilepas.
Jaksa menuding pengantin pria gagal mendapatkan bantuan medis untuk istri barunya dan meninggalkan korban selama empat hari dalam penderitaan.
Pria itu berdalih tak sadar jika sang istri dalam bahaya, bahkan aksi mereka bercinta disebut atas kesepakatan.
Pasca kepergian wanita yang dipacarinya sejak 2011 itu, Ralph menuliskan berita duka di Facebook yang memicu ucapan belasungkawa para rekannya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas pesan niat baik yang diterima pada hari pernikahan kami," tulis dia.
"Sayangnya, saya harus memberitahu Anda bahwa istri saya tersayang tiba-tiba meninggal hanya delapan hari setelah pernikahan kami." ujarnya.
Lantas apa sebenarnya BDSM?
Melansir Cambridge Dictionary via Kompas.com, BDSM adalah bondage, discipline (or domination), sadism (or submission), masochism, yaitu merupakan aktivitas seksual yang melibatkan, misalnya, mengikat pasangan, permainan di mana satu pasangan mengontrol orang lain atau memberi dan menerima rasa sakit untuk kesenangan.
Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edisi ke 5, sadism dan masochism masuk ke dalam bagian gangguan Parafilia.
Baca Juga: Kadung Lalui Malam Pertama, Pengantin Wanita Histeris Begitu Sadar yang Dilayani Bukan Suaminya
Individu yang mengalami gangguan sexual sadism secara terbuka mengakui minat seksual yang kuat pada penderitaan fisik atau psikologis orang lain.
Individu dengan gangguan ini dapat mengalami masalah psikososial dengan orang lain karena ketertarikannya tersebut.
Berbanding terbalik dengan itu, seseorang yang mengalami gangguan Sexual Masocishm secara terbuka mengakui adanya gairah seksual yang kuat untuk dipermalukan, dipukuli, diikat, atau dibuat menderita seperti yang dimanisfestasikan dalam fantasi, dorongan, atau perilakunya.
Dalam komunitas BDSM, laki-laki cenderung lebih dominan dan sebaliknya perempuan mengidentifikasi dirinya sebagai individu yang tunduk, patuh, atau tersakiti.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar