"Tapi saya percaya, inshaallah pemerintah dan instansi terkait mampu meng spit-up sehingga bisa jauh lebih."
"Cepat selesai dan perbaikan nya itu bagus dan tidak rusak-rusak lagi selama-lamanya," tuturnya.
Ayahanda dari Wilda Mansur ini juga berharap kepada masyarakat untuk berhati-hati dan lebih waspada.
"Saya berharap sementara perbaikan tol di semua ruas yang jelek berlubang dan gelembung itu lagi diperbaiki."
"Pengguna jalan lebih hati-hati dan waspadanya harus di-dobelin."
"Hati-hati, berdoa dan banyak saling mendoakan," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, kecelakaan di tol Cipularan bukan sekali ini terjadi, lantas mengapa sering terjadi kecelakaan di tol Cipularang?
Dilansir dari Kompas.com, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul yang tayang pada artikel 2014, area di sekitar Kilometer 97 Tol Cipularang memang rawan kecelakaan.
Advertisement by
"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstrahati-hati saat melewati jalur tersebut.
Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati," kata Martinus, seperti dimuat Kompas.com, Selasa (2/12/2014).
Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Ofyar Z Tamin menjelaskan, selain kondisi jalan, kesalahan pengendara atau faktor human error juga berpengaruh.
Menurut dia, trek jalan yang mulai menurun dari Kilometer 100 dan ditambah beban massa dari kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat.
Dalam kondisi seperti itu, pengemudi harus konsentrasi penuh dalam mengendalikan laju kendaraan.
"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana.
Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar