"Kok tidak ada yang tembus UI (Universitas Indonesia) 200 orang, UGM (Universitas Gadjah Mada) sekian orang, ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)" ucapnya dikutip dari YouTube Biro Umum Setda Provinsi NTT, Selasa (28/2/2023) via TribunStyle.com.
Padahal menurut Viktor, provinsi NTT memiliki anggaran untuk pendidikan sebesar 50 persen yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dengan anggaran tersebut, Viktor mencetuskan kebijakan tersebut ingin mendesain sekolah khusus agar para siswa masuk jam 5 pagi.
"Sehingga untuk menjawab uang sebanyak itu, perlu ada desain khusus yang berlaku tidak ke semua sekolah," imbuhnya.
Sudah ada dua SMA unggulan yang melaporkan dirinya mampu melaksanakan kebijakan ini, yakni SMA 1 Kupang dan SMA 6 Kupang.
Namun pengamat pendidikan menilai tidak ada korelasi antara masuk pagi dengan sikap disiplin.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar