Sang suami secara terang-terangan mendukung ide sang ibu untuk memberikan anaknya.
Di tengah rasa kalutnya, wanita ini sempat berpikiran untuk kabur.
Namun dalam kondisi hamil tua seperti ini, ia sangat terbatas.
Belum lagi ia tidak memiliki pegangan uang untuk kabur.
"Lelah aku menghadapinya, lelah aku menangis setiap hari. Kadang ingin berontak, suami malah menyuruhku menyerahkan bayi kam dengan alasan agar bisa stabilkan ekonomi.
Aku dah tak punya siapa-siapa, suami yang menjadi tempatku bergantung malah seperti ini.
Ingin lari tak tahu harus kemana. Duit aku tak punya. ini pun usia kehamilan sudah masuk minggu 31.
Suami tak pernah membelikan apapun karena memang dia niat memberikan bayinya ke kakaknya," ucapnya pilu.
Tak hanya kabur, wanita ini juga terpikirkan untuk mengugurkan kandungannya.
"Ingin kabur tapi aku tak mampu tanggung anak sendirian, tapi bila seperti ini aku sangat stres.
Kadang ingin menggugurkannya saja biar sama-sama tak dapat," ungkapnya lagi.
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar