GridPop.ID - Biodata artis Fanny Soegi, pelantun lagu Asmalibrasi yang liriknya ramai dibahas karena dianggap aneh.
Asmalibrasi yang dinyanyikan biodata artis Fanny Soegi ini dianggap tak bisa oleh netizen karena liriknya.
Namun sebelum itu, siapakah sosok Fanny Soegi?
Berikut biodata artis Fanny Soegi yang telah dirangkum GridPop.ID dari Pos Belitung.
Fanny Soegi memiliki nama lengkap Fanny Soegiharto, ia adalah vokalis dari grup musik Soegi Bornean.
Fanny Soegi lahir pada tanggal 7 September 1999, ia memiliki darah keturunan Jawa dan Kalimantan.
Sejak kecil, Fanny Soegi sudah memiliki cita-cita menjadi penyanyi.
Fanny Soegi memiliki satu kakak laki-laki bernama Koko.
Dalam salah satu Podcast, Fanny sempat mengakui sang ayah sudah meninggal dunia ketika usianya beranjak 15 tahun.
Perempuan cantik berusia 23 tahun ini adalah mahasiswi dari Universitas Diponegoro, ia mengambil jurusan Komunikasi.
Pada tahun 2020, Fanny Soegi sempat berkeinginan untuk cuti kuliah dan fokus pada album Soegi Bornean.
Namun saat pandemi melanda dan dirinya harus kuliah offline, Fanny Soegi kemudian memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliah.
Berkarier lewat grup band Soegi Bornean, nama Fanny Soegi mulai dikenal publik usai grup musik mereka merilis lagu Asmaralibrasi (2019).
Pada tahun 2020, grup musik ini kembali merilis lagu yang berjudul Pijaraya (2020).
Sebagai informasi, grup musik Soegi Bornean resmi debut pada 21 April 2019.
Grup musik ini tergolong unik, lantaran kerap menggabungkan musik-musik bernada khas Jawa dan juga Kalimantan.
Grup ini juga banyak menggunakan lirik unik dan tak biasa sehingga menarik perhatian banyak penikmat musik Indonesia.
Selain berprofesi sebagai penyanyi, Fanny Soegi juga memiliki bisnis bernama 'Tampara Gawe'.
Lewat bisnis tersebut, Fanny Soegi menjual berbagai aksesori pernak-pernik etnik seperti gelang buatan sendiri.
Dengan memikatnya popularitas Fanny Soegiharto bersama Soegi Bornean, produk ini pun ikut melejit.
Soal asmara, Fanny Soegi sempat mengungkapkan di salah satu YouTube Channel bahwa sejak 2020dirinya mempunyai seorang kekasih yang telah dipacarinya selama 5 tahun.
Namun, hingga kini ia tidak pernah menunjukan sosok sang pacar kepada publik.
Bahkan lagu Asmaralibrasi disebut-sebut menceritakan kisah cinta yang ia rasakan.
Belakangan lagu Asmalibrasi yang digaungkan band indie asal Semarang Soegi Bornean ramai dibahas di media sosial.
Baca Juga: Biodata Artis Medina Dina, Wanita Cantik yang Diisukan Jadi Kekasih Baru Gading Marten
Lagu bermakna indah ini menjadi pembicaraan karena liriknya yang tak biasa.
Di Twitter mulai ramai dibahas liriknya karena disebut aneh.
Tanggapannya pun beragam, ada yang setuju merasa liriknya tidak nyambung, ada yang merasa baik-baik saja dengan liriknya, ada juga yang mempertanyakan apakah lirik lagu harus masuk logika.
Lantas, bagaimana proses di balik terciptanya lagu Asmalibrasi?
"Lirik Asmalibrasi awalnya muncul dari Dimec Tirta kemudian dikembangkan dan digarap secara utuh oleh saya, Fanny Soegi, Aditya Ilyas dan Damar (Soegi Bornean). Latar belakang kami suka baca buku, penyuka sastra dan pegiat teater," kata Erick kepada detikJateng, Sabtu (25/2/2023).
Dilansir artikel Tribun Jatim, judul Asmalibrasi diambil dari liriknya yaitu asmara telah terkalibrasi.
Soegi Bornean memang khas dengan lirik dengan kosakata tak biasa, padahal banyak yang tercatat di KBBI meski jarang digunakan.
Untuk Asmalibrasi, Soegi Bornean memadukan bahasa Indonesia, Jawa, dan sedikit Sansekerta.
"Taksu dalam bahasa Sanskerta artinya mata atau penglihatan. Pancaran kekuatan atau aura kewibawaan, kecerdasan dalam melakukan suatu hal," kata Erick menjelaskan salah satu kosakata Sansekerta yang digunakan.
Yang banyak dibahas juga yaitu kata 'garwa pambage' dalam lirik lagu Asmalibrasi yang diambil dari bahasa Jawa.
Garwa dikenal di Jawa merupakan kependekan sigaraning nyawa atau belahan jiwa. Sedangkan pambage, lanjut Erick, juga dari bahasa Jawa yang artinya membagi atau saling berbagi.
"Sang garwa pembage sang pelipur lara nyanyikan kidung setia. Itu pasangan, suami atau istri yang menjadi tempat untuk berbagi. Menemani dalam kondisi apapun dan menua bersama," jelasnya.
Kosakata yang ada di KBBI yang jarang digunakan dalam sebuah lirik atau kalimat juga dipilih, antara lain Kidung, Renjana, Binar, dan Pelipur.
"Diksi yang kami pakai memang tidak biasa bagai beberapa atau banyak orang, tapi diksi seperti itu sengaja kami pakai sebagai ciri atau kekuatan dari karya kami. Sengaja pendengar kami buat penasaran hingga nantinya mencari tahu arti kata tersebut," ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Pos Belitung,Tribun Jatim |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar