Berpuasa, lanjutnya, dapat memandu untuk mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang lebih konstruktif.
“Selain itu, ibadah satu ini juga dapat melatih empati kita terhadap sesama,” ungkapnya.
Berpuasa dapat mengasah sense of self.
“Kalau betul-betul berpuasa dan berusaha untuk memahami manfaat puasa bagi tubuh, kita akan paham apa yang kita butuhkan. Jika kita bisa menindaklanjutinya, kita akan punya perasaan bahwa kita mampu mengelola diri dalam berbagai situasi,” tegas Atika.
Manfaat berpuasa dari segi psikologis dapat dirasakan secara optimal ketika selalu menjaga kesehatan fisik selama berpuasa.
Pasalnya, hal itu saling berkaitan dengan psikis manusia.
“Selain itu, penting juga untuk menumbuhkan keyakinan akan manfaat berpuasa bagi diri kita masing-masing,” ujarnya.
Atika juga menyarankan agar membuat jadwal aktivitas sehari-hari agar hari-hari selama berpuasa akan lebih bermakna. Di samping itu, juga penting menyeimbangkan waktu untuk bersosialisasi dan bagi diri sendiri.
Terkait dengan pengelolaan emosi, Atika mengatakan berpuasa menjadi momen yang tepat untuk melakukan refleksi mengenai hal yang selama ini sudah baik dan perlu dipertahankan atau hal-hal lain yang perlu dikembangkan.
“Tentunya, kalau ujungnya refleksi ya ada proses evaluasi pada diri sendiri dan memperbanyak aktivitas spiritual,” ungkap Atika.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul "NILAI Manfaat Berpuasa bagi Kesehatan Mental, dan Perkuat Daya Tahan Tubuh"
Baca Juga: Menakjubkan, Manfaat Puasa Ternyata Bisa untuk 'Menenangkan' Perut, Apa Itu?
(*)
Source | : | TribunPadang.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar