"Engga tahu (pastinya) kayanya sudah lama, sudah puluhan tahun untuk tepatnya keluarga lebih kompeten untuk berbicara itu," ujar Jeffry.
Hal sama juga dikatakan Jeffry Waworuntu, ia menyebut Nomo Koeswoyo masih terus berkarya sebagai seorang musisi.
Kemudian Jeffry menegaskan Nomo Koeswoyo tidak akan bisa dipisahkan dengan musik semasa hidupnya.
"Di sana (Magelang) masih (bermusik) dan beberapa ada event three Koes Plus dan beberapa event yang om Nomo di undang sempat hadir dan beberapa kali saya lihat di Instagram Beliau juga sempat nyanyi di Hardrock Kafe Jakarta jadi musik adalah belahan jiwa beliau," tutur Jeffry Waworuntu.
"Jadi tidak bisa dipisahkan, saya yakin di Magelang tetap bermusik," pungkasnya.
Sebagai informasi dilansir aritkel Tribun Bekasi, Nomo Koeswoyo mengawali karier musinya bersama Koes Bersaudar ayang dulunya berama Kus Brother pada 1958 silam.
Di band tersebut, Nomo Koeswoto menjadi drummer.
Selama menjadi personel band Koes Plus, Nomo Koeswoyo pernah menjadi sorotan usai menyerahkan diri ke Polisi lantaran dianggap mirip dengan bintang rock ke barat-baratan.
Saat itu, Nomo Koeswoyo menyerahkan diri ke Polisi lantaransaudara-saudara lainnya masuk penjara karena dinilai membawakan lagu kebarat-baratan di era orde lama Soekarno.
Saat itu, Nomo sebenarnya tak kena ciduk karena berada di tempat lain.
Namun ia legowo menyusul saudara-saudara lainnya.
Source | : | Tribun Seleb,Tribun Bekasi |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar