Sebelumnya dilansir artikel Tribun Solo, Dian pemilik warung makan Restu Bunda mengaku ada tagihan makan yang belum dibayar oleh para pekerja Masjid Sheikh Zayed.
Jumlahnya tak main-main, sebanyak Rp 145 juta.
Padahal, para pekerja bangunan pun sudah tak ada lagi di sana.
Dian menceritakan, ia memang tak langsung menagih begitu para pekerja makan di sana.
Pasalnya, dari awal mandor menjanjikan uang makan akan dibayar tiap dua minggu sekali.
Beberapa kali telat dibayar, sampai akhirnya tak dibayar sama sekali hingga proyek selesai.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.
Para pekerja yang berutang di bawah tiga mandor.
Ia menyebut ada mandor berinisial N yang punya tunggakan Rp 65 juta.
Lalu G yang berutang Rp 50 juta.
Mereka sama-sama berasal dari Demak.
Ada pula mandor berinisial G asal Purwodadi, punya utang Rp 30 juta.
"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tuturnya.
Para mandor tersebut beralasan pembayaran dari pihak pengembang yang tersendat sehingga tidak mampu membayar utang tersebut.
Sementara proyek harus tetap berjalan.
Baca Juga: VIRAL Warga Protes Harga Teh Hangat di Solo Safari Rp 18 Ribu, Gibran: Nanti Kami Revisi
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar