GridPop.ID - Apa yang dialami Band Radja saat manggung di Malaysia ini menjadi viral.
Bagaimana tidak? para personel Band Radja diancam akan dibunuh di Malaysia.
Tak hanya itu, tindakan para pelaku yang menyekap pun membuat para personel Band Radja trauma.
Grup Band Radja membeberkan alasan di balik ancaman pembunuhan dan penyekapan oleh penyelenggara acara yang dialami saat konser di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (11/3/2023).
Dilansir TribunWow.com, menurut penuturan pihak yang mengontrak mereka, kesalahan rupanya berasal dari panitia penyelenggara sendiri.
Rupanya, masalah tersebut berawal dari acara jumpa fans yang digelar secara mendadak oleh pihak penyelenggara.
Penjelasan tersebut dibagikan Instagram pribadi Ian Kasela, vokalis band Radja, di akun @iankaselaradja, Sabtu (18/3/2023).
Ia Kasela mengunggah rekaman suara dari Farid, pihak ketiga yang mengontrak mereka untuk manggung di Malaysia.
Farid yang menjadi jembatan Band Radja dengan panitia penyelenggara membeberkan adanya kesepakatan untuk jumpa fans.
"Acaranya dibuat di Hard Rock Cafe di Puteri Harbour, selepas konser hari Sabtu. Saya sudah sampaikan rencana itu ke Ian dan Ian pun setuju," terang Farid.
Kemudian pada Kamis (9/3/2023), pihak penyelenggara menyampaikan akan mengganti lokasi acara meet and greet di pekarangan stadium.
Farid pun merasa tak ada masalah lantaran mengasumsikan bahwa acara tersebut akan dilaksanakan setelah konser berlangsung.
Namun pada saat-saat terakhir, panitia baru memberitahu Farid bahwa acara jumpa fans akan dilaksanakan sesaat sebelum konser.
Farid pun tegas menolak lantaran dianggap menganggu persiapan Band Radja yang akan tampil di konser.
Rupanya, acara jumpa fans tersebut tetap dilangsungkan sehingga banyak penggemar yang kecewa saat Band Radja tak muncul.
Pihak penyelenggara pun menyalahkan personel Band Radja yang sama sekali tak tahu menahu perkara tersebut.
Akibatnya, Reezan selaku promotor dan panitia penyelenggara dengan rekannya Muren berserta sekira 15 orang bodyguard menyekap dan melakukan pengancaman pada Band Radja.
"Jika antara pihak yang punya acara ( 1 dan 2 ) dengan pihak organizer ( Farid / 3 ) ada masalah, itu bukan urusan kami! Sesuai komitmen, kami hanya bertanggung jawab pada konser yang sudah kami selesaikan! Lalu kenapa kami diperlakukan sedemikan biadab?," tulis Ian Kasela di kolom keterangan.
Kronologi
Dikutip dari pernyataan tertulis di media sosial, vokalis band Radja Ian Kasela membeberkan pengalaman tak mengenakkan tersebut.
Dijelaskan bahwa band mereka datang ke Malaysia pada Kamis (9/3/2023), untuk melakukan konser dalam event Tourism Majestic Johor.
Konser pun berjalan dengan lancar pada pukul 21.00 waktu setempat, Sabtu (11/2/2023).
"Namun setelah pertunjukan selesai, kami di bawa ke ruang tunggu di belakang panggung atas permintaan orang yang mengontrak kami ( Farid ) untuk meet and greet serta jumpa dengan petinggi dari Johor, seperti kementrian dan keduataan katanya," terang Ian Kasela melalui instagram @iankaselaradja, Senin (13/3/2023).
Setelah menunggu 30 menit, petinggi tersebut tak kunjung datang.
Alih-alih, lebih dari 15 orang berbadan besar dan berbaju hitam justru merangsek masuk ke ruangan bersama dua orang pria dari pihak penyelenggara.
"Tak lama kemudian tiba-tiba secara serempak orang-orang berbadan besar dan berpakaian hitam seperti bodyguard berjumlah lebih kurang 15 orang masuk ke ruangan kami bersama 2 orang dari pihak Tourism Majestic Johor selaku penyelenggara dan langsung mengunci pintu ( menyekap ) lalu spontan menendang meja kemudian dengan nada tinggi marah" sambil menunjuk-nunjuk muka kami dan mengeluarkan kata-kata kasar sambil membentak serta mengancam akan membunuh kami jika kembali lagi ke Malaysia."
Alami Kekerasan Fisik
Tak hanya ancaman, personel band Radja juga mendapat kekerasan fisik seperti didorong hingga membentur dinding.
Bahkan mereka sempat dilempar botol minuman yang hampir mengenai wajah drummer band Radja.
Oknum tersebut juga memaki-maki dengan keras yang disaksikan langsung oleh keluarga hingga anak-anak dari personel band Radja.
"Kejadian tersebut berlangsung lebih kurang setengah jam, dan setelah itu mereka semua keluar sambil memaki anak-anak kami dengan kata-kata kasar yang berada diluar ruangan," tandasnya.
Kejadian tersebut rupanya begitu membekas di benak para personel band Radja.
Bahkan, mereka yang biasanya ramah pada fans, menolak diajak berfoto saat masih berada di Malaysia.
"Di airport ada yang mau foto gua juga masih agak takut. Bahkan pas di rumah sampai kebawa mimpi trauma gua gila banget," ungkap Ian Kasela.
KJRI kawal kasus ancaman pembunuhan Radja
Melansir dari laman kompas.com, kasus tersebut sedang diselidiki oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM).
Otoritas setempat juga telah mengumumkan dua orang yang diduga pelaku pengancaman pembunuhan menyerahkan diri pada tanggal 12 Maret 2023, namun mereka tidak ditahan.
"Saat ini mereka tidak ditahan karena telah membayar uang jaminan atau bail," jelas Judha.
Terkait perlindungan yang diberikan kepada personel Radja, Judha mengutarakan bahwa sejak awal KJRI sudah memberikan dukungan.
Hal tersebut dibuktikan dengan menemui personel Radja ketika manggung pada tanggal 11 Maret 2023 dan ia menyebut konser berjalan lancar dan aman.
KJRI setempat, kata Judha, juga berkoordinasi dengan PDRM untuk mengawal proses hukum lebih lanjut.
"KJRI akan terus berkoordinasi. Band Radja sendiri telah kembali ke Tanah Air pada 12 Maret 2023," jelasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunWow |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar