Kepala Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Dr Ahmad Fawzy, menjelaskan bedah merupakan cabang ilmu kedokteran yang di dalam prosesnya memakai ketrampilan tangan si dokter untuk membuat perlukaan pada jaringan pasien.
Sementara, kata plastik pada bedah plastik berasal dari Yunani kuno, plasticos yang memiliki arti mudah diubah atau mudah berubah-ubah.
“Artinya, (bedah plastik) cabang dari ilmu kedokteran yang di dalam prosesnya memanfaatkan ketrampilan tangan si dokter untuk membuat irisan atau perlukaan dengan memanfaat sifat atau katakter dan potensi fleksibilitas jaringan pasiennya yang dipakai untuk tujuan tertentu,” kata Fawzy saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).
Sehingga, bedah plastik bukan berati pembedahan menggunakan plastik.
“Pengertian plastik bukan berarti bedahnya menggunakan plastik bukan,” ucapnya.
Ia menjelaskan setidaknya ada dua tujuan dari tindakan medis bedah plastik.
Pertama, memperbaiki kecatatan anatomis dan mengembalikan fungsinya seperti semula.
Kedua, menambah harmonisasi bagian tubuh yang normal yang sebetulnya tidak ada kecacatan, tidak ada kesakitan, agar menjadi lebih enak menurut pasien.
Untuk tujuan yang kedua tersebut, kemudian dikenal dengan bedah plastik estetik atau kosmetik. Fawzy menyebut bedah plastik berbeda dengan subspesialisasi bedah lain yang umumnya penamaan menyifatkan entitas pekerjaan berdasar organ atau sistem organ.
Misalnya, bedah digestiv ruang lingkup di saluran cerna atau bedah urologi yang ruang lingkupnya di saluran kemih.
Bedah plastik penamaannya berbeda karena merujuk pada karakter sifat dan jaringannya.
“Artinya semua region atau anatomis bisa, atau membutuhkan pertolongan peran bedah plastik untuk merekonstruksi bentuk anatominya yang mungkin semula tak normal menjadi normal,” jelasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar