GridPop.ID - Setiap perusahaan memang memiliki kebijakan tersendiri untuk karyawannya.
Jika karaywan tak patuh, perusahaan pun berhak menegur dan memberikan sanksi terhadap pegawainya.
Seperti halnya yang dialami oleh pria ini.
Gaji pria ini dipotong 10% selama 6 bulan karena berulang kali merokok saat jam kerja.
Dilansir dari laman tribunstyle.com, para pekerja yang merokok sering kali beristirahat sejenak di sela-sela pekerjaan untuk mengambil beberapa isapan.
Pada umumnya hal ini tidak menjadi masalah, tidak akan mempengaruhi gaji mereka.
Namun untuk satu orang di Jepang, berhenti sejenak dari pekerjaan untuk merokok telah menyebabkan kerugian yang cukup besar.
Dilansir oleh tribunstyle.com The Mainichi pada 24 Maret 2023, seorang pegawai Pemerintah Prefektur Osaka menerima pemotongan gaji 10 persen selama 6 bulan.
Dia diperintahkan untuk mengembalikan 1,44 juta yen (lebih dari Rp 166 juta) dari gajinya karena telah mengambil 4.512 jeda untuk merokok selama 14 setengah tahun pelayanannya dengan mereka.
Pegawai berusia 61 tahun itu rupanya melakukan rehat merokok selama 355 jam 19 menit saat bertugas.
Di sampingnya ada 2 karyawan lain yang juga mendapat potongan gaji 10 persen karena berulang kali merokok selama jam kerja.
Berdasarkan divisi sumber daya manusia (SDM) Pemerintah Prefektur Osaka, 3 karyawan diperingatkan untuk tidak merokok selama jam kerja.
Atasan mereka kemudian mengawasi mereka dan mengetahui bahwa mereka terus merokok berulang kali, dan juga berbohong bahwa mereka tidak merokok setelah menerima peringatan tersebut.
Mengingat itu adalah pelanggaran terhadap tugas pengabdian pegawai negeri untuk bekerja di bawah Undang-Undang Layanan Publik Lokal Jepang, pegawai berusia 61 tahun itu telah setuju untuk mengembalikan 1,44 juta yen dari gajinya.
Bagaimana merokok mempengaruhi aktivitas fisik?
Diketahui, merokok menimbulkan efek tak baik untuk kesehatan.
Dilansir dari laman kompas.com, merokok menyebabkan efek langsung dan jangka panjang pada aktivitas fisik.
Sebab, merokok bisa membuat daya tahan lebih rendah, meningkatkan risiko cedera dan memperlama waktu pemulihan.
Baca Juga: KEJAM! Bukannya Sedih dan Menolong, AGH Malah Asyik Bakar Rokok saat David Disiksa Mario Dandy
Merokok juga bisa mengurangi kekuatan dan kelenturan otot serta menganggu pola tidur.
Efek rokok pada kebugaran
Untuk mencapai kinerja puncak, jantung, paru-paru, dan otot Anda membutuhkan darah yang kaya oksigen.
Saat Anda menghirup asap tembakau, karbon monoksida mengikat sel darah merah.
Akibatnya, oksigen dipindahkan, yang mengurangi jumlah oksigen yang dikirim ke otot dan jaringan tubuh lainnya.
Hal ini menyebabkan peningkatan asam laktat (zat yang menyebabkan otot terasa seperti terbakar), kelelahan dan pernapasan yang lebih berat, serta peningkatan rasa sakit setelah berolahraga.
Penurunan oksigen ini mengurangi daya tahan fisik Anda, membuatnya lebih sulit untuk melakukannya dengan baik dalam olahraga.
Hal itu juga membuat Anda lebih sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan menaiki tangga.
Selain itu, jika Anda merokok, detak jantung istirahat Anda lebih tinggi daripada bukan perokok karena penurunan oksigenasi.
Ini berarti jantung Anda perlu bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen yang cukup ke tubuh, membuat Anda lebih cepat lelah saat berolahraga. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,The Mainichi,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar