Setelah tragedi berdarah tersebut, Muksin kemudian dengan santainya pulang ke rumah tanpa rasa bersalah.
Bahkan dengan menggunakan baju kokoh berwarna merah dan kain sarung serta senjata tajam yang masih dipegangnya nampak santai pulang menuju rumahnya.
Tak hanya itu, setelah melakukan penusukan pelaku bermain handphone di atas ranjang, yang mana kain putih menyelimuti tangan kanan untuk mengikat pedang yang digunakan oleh pelaku untuk menusuk orang tuanya.
"Usai melakukan penusukan warga langsung mengepung kediamannya. Pada saat diamankan ia sedang bermain handphone di atas kasur dengan posisi tangan kanan masih memegang pedang yang diikat kain putih,"kata Kasi Humas AKP Susianto, Rabu (29/3/2023).
Motif Pelaku
Diketahui, Muksin diduga menganut aliran sesat.
Dilansir dari laman tribunnews.com, Motif penusukan yang dilakukan pelaku karena kesal dan sakit hati, kitabnya dibakar oleh ayahnya.
Baca Juga: Terlilit Utang Pinjol Biangnya, Heru Prastiyo Nekat Bunuh Lalu Mutilasi Teman Wanitanya
Sebelumnya pelaku juga sempat mengamuk dan mengancam membunuh orang tuanya, namun gagal.
"Menurut keterangan pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya," ungkapnya.
"Keterangan tersebut berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari, pelaku juga sempat mondok beberapa tahun," sambungnya.
Pada saat diamankan di tahanan, pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dan akhirnya meninggal dunia setelah sampai ke rumah sakit.
"Usai membenturkan kepalanya, pelaku sempat dibawa petugas Polsek ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong lagi," jelasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar