GridPop.ID - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak kepada ibu kandungnya menjadi sorotan.
Tak hanya itu, dirinya juga mencelakai ayahnya.
Tak merasa bersalah, si anak malah santai main HP setelah ibu kandungnya terbunuh.
Dilansir dari laman tribunnewsbogor.com, Siti Fathona seorang ibu asal Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) tewas dibunuh oleh anak kandungnya sendiri pada Senin (27/3/2023) malam.
Korban saat itu dihabisi saat sedang membaca Al Quran di dalam masjid.
Pelaku, Muksin (36) melakukannya karena kesal dan sakit hati dengan orang tuanya.
Selain membunuh sang ibu, Muksin menebas ayahnya Misbahul Munir (60).
Meski terluka, namun nyawa sang ayah berhasil selamat.
Malam itu, korban yang sedang tadarusan di Masjid Baiturahman setelah menjalankan salat tarawih didatangi pelaku.
Tanpa basa basi sang putra langsung menusuk korban di bagian pinggang hingga tembus.
Kemudian melihat korban bersimbah darah, Misbahul juga mendapatkan serangan dari anak.
Setelah tragedi berdarah tersebut, Muksin kemudian dengan santainya pulang ke rumah tanpa rasa bersalah.
Bahkan dengan menggunakan baju kokoh berwarna merah dan kain sarung serta senjata tajam yang masih dipegangnya nampak santai pulang menuju rumahnya.
Tak hanya itu, setelah melakukan penusukan pelaku bermain handphone di atas ranjang, yang mana kain putih menyelimuti tangan kanan untuk mengikat pedang yang digunakan oleh pelaku untuk menusuk orang tuanya.
"Usai melakukan penusukan warga langsung mengepung kediamannya. Pada saat diamankan ia sedang bermain handphone di atas kasur dengan posisi tangan kanan masih memegang pedang yang diikat kain putih,"kata Kasi Humas AKP Susianto, Rabu (29/3/2023).
Motif Pelaku
Diketahui, Muksin diduga menganut aliran sesat.
Dilansir dari laman tribunnews.com, Motif penusukan yang dilakukan pelaku karena kesal dan sakit hati, kitabnya dibakar oleh ayahnya.
Baca Juga: Terlilit Utang Pinjol Biangnya, Heru Prastiyo Nekat Bunuh Lalu Mutilasi Teman Wanitanya
Sebelumnya pelaku juga sempat mengamuk dan mengancam membunuh orang tuanya, namun gagal.
"Menurut keterangan pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya," ungkapnya.
"Keterangan tersebut berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari, pelaku juga sempat mondok beberapa tahun," sambungnya.
Pada saat diamankan di tahanan, pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dan akhirnya meninggal dunia setelah sampai ke rumah sakit.
"Usai membenturkan kepalanya, pelaku sempat dibawa petugas Polsek ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong lagi," jelasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar