Pada saat yang sama, produksi kortisol – hormon yang menginduksi kewaspadaan dan kegembiraan – menurun setelah orgasme.
Kombinasi proses hormonal ini membuat orang merasa lelah dan mudah terlelap.
Rasa ngantuk setelah orgasme hanya terjadi setelah bercinta dengan pasangan namun juga lewat masturbasi.
Meski demikian, ada segelintir orang yang malah waktu lebih lama untuk tertidur dan mengalami kualitas tidur yang lebih buruk setelah berhubungan seks dengan pasangan atau masturbasi.
Hal yang harus diperhatikan adalah tidur berkualitas tinggi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan termasuk seksual.
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam untuk merasa segar dan cukup istirahat di pagi hari.
Tidur yang sehat juga terkait dengan suasana hati, tingkat energi, dan aspek lain yang dapat memengaruhi aktivitas seksual secara langsung atau tidak langsung.
Sementara itu, kurang tidur dapat menurunkan hasrat dan gairah seksual.
Tidur hanya satu jam lebih banyak setiap malam membuat seseorang 14 persen lebih mungkin melakukan hubungan seks dengan pasangannya keesokan harinya.
Meskipun tidur lebih lama dapat mengurangi gairah seksnya, mereka yang memiliki durasi tidur lebih lama setiap malam melaporkan tingkat gairah yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki durasi tidur lebih pendek.
Gangguan tidur juga dapat berdampak negatif pada aktivitas seksual.
Baca Juga: 3 Tips Meningkatkan Kenikmatan Hubungan Intim yang Bisa Dicoba Bareng Pasangan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar