GridPop.ID - Berhubungan intim menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh pasangan suami istri.
Selain untuk reproduksi, hubungan suami istri juga bisa meningkatkan keintiman pasangan.
Meski demikian, ada beberapa kondisi dimana pasangan suami istri harus berhati-hati saat berhubungan intim.
Salah satunya saat istri sedang hamil.
Benarkah saat sudah hamil tua tidak boleh melakukan hubungan intim lantaran membahayakan ibu atau bayi?
Sebenarnya anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Hubungan intim dapat tetap bisa dilakukan oleh pasangan meski sang istri tengah hamil tua sekalipun.
Hanya saja memang tak semua posisi bisa dilakukan. Baiknya untuk memperhatikan kondisi ibu hamil atau posisi dalam berhubungan intim.
Dikutip dari Healthline ada beberapa posisi terbaik yang tidak membahayakan calon buah hati dan juga istri yang tengah mengandung.
Dilansir dari laman sonora.id, berikut beberapa posisi yang bisa Anda coba dengan istri yang tengah hamil tua:
Baca Juga: Benarkah Gaya Berhubungan Intim Bisa Tingkatkan Peluang Wanita untuk Hamil? Begini Jawabannya
1. Side by Side
Posisi pertama yang bisa dicoba adalah Side by side. Dimana sang suami dan istri berbaring berdampingan dan saling menatap berhadapan.
Kemudian sang istri dapat menggantungkan kaki kiri di atas tubuh suami.
Tidak hanya aman namun posisi ini bisa memberikan keintiman yang lebih tinggi kepada Anda dan juga pasangan.
2. Edge of the Bed
Pada hal ini posisi berhubungan yang dilakukan di tepi tempat tidur, kurang lebih posisi ini ini hampir mirip misionaris klasik.
Yang membedakan sang suami berlutut di pinggir tempat tidur. Posisi ini aman dilakukan saat perut sudah sangat besar.
Posisi edge of the bed memberikan kenyamanan penuh dan menghindari tekanan pada perut. Agar suami juga merasa nyaman, berikan bantal untuk tempat bertumpunya kaki.
3. Woman On Top
Baca Juga: Pasutri Wajib Tahu, Ini Dia Manfaat Buang Air Kecil Setelah Berhbungan Intim, Apa Saja?
Posisi ini bisa jadi menjadi posisi yang paling pas ketika hamil besar. Sebab, kamu dapat mengatur aktivitas hubungan intim agar merasa lebih nyaman.
Jika kamu sudah terlalu lelah untuk ‘memimpin’ gerakan, mintalah suami untuk menggerakkan pinggulnya sementara kamu berpegangan pada kakinya.
4. Spoon
Posisi ini seperti menyendok dan paling nyaman dilakukan ibu hamil, terutama saat hamil di trimester ketiga.
Pada posisi ini, kamu dapat menyamping dan menyerahkan tumpuan perut di kasur. Sementara suami akan meringkuk di sekitar kamu.
Letakkan beberapa bantal di atas salah satu kaki agar perut tidak terjepit dan lebih memudahkan penetrasi.
5. On The Chair
Kursi bisa dijadikan media yang nyaman dan hubungan intim bisa semakin intens. Biarkan suami duduk di kursi, lalu istri duduk di pangkuan suami.
Saat melakukan posisi ini, kamu dapat merangkul suami dengan erat.
Baca Juga: 7 Efek Buruk Terlalu Sering Berhubungan Intim, Bukannya Sehat Malah Datangkan Penyakit
Posisikan kursi agar dekat tembok atau benda lain yang dapat digunakan untuk membantu kamu bangun dan beranjak di pangkuan suami.
Nah itu tadi beberapa posisi berhubungan seks yang bisa dilakukan pasangan suami istri saat kehamilan ibu telah mencapai trisemester akhir.
Usia kehamilan ideal untuk berhubungan badan
Melansir dari laman kompas.com, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes menyarankan lebih baik ibu hamil melakukan hubungan intim di atas usia kehamilan 16 minggu.
Alasannya, usia kehamilan tersebut sudah lebih aman atau lebih kuat.
"Namun kondisi tiap wanita atau tiap kehamilan bisa berbeda-beda tergantung dari kualitas embrio, dan kualitas implantasinya," terang Andy.
Saat ditanya terkait batas atas usia wanita hamil boleh berhubungan badan, Andy menjawab, tidak ada batasnya. Artinya, wanita dengan usia kehamilan 8 bulan boleh saja berhubungan badan.
Hanya, dia mengingatkan bahwa sperma dari pasangan mengandung senyawa prostaglandin yang bisa merangsang terjadinya persalinan.
"Tidak ada batasan wanita hamil boleh berhubungan badan, namun para pasangan kiranya perlu tahu dan mewaspadai bahwa sperma mengandung senyawa prostaglandin," jelas Andy.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Berikut Ini 6 Tips Meredakan Nyeri pada Miss V
Andy menerangkan beberapa kondisi lain di mana ibu hamil dianjurkan untuk tidak berhubungan badan, di antaranya:
- Ibu hamil mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
- Ibu hamil membocorkan cairan ketuban
- Serviks mulai terbuka sebelum waktunya (ketidakmampuan serviks)
- Plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks (plasenta previa)
- Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur
"Saya harap semuanya tidak memaksakan diri demi kesehatan ibu hamil dan calon buah hati," tutur Andy. GridPop.ID (*)
Baca Juga: 4 Manfaat Baik bagi Ibu Hamil yang Aktif Berhubungan Intim di Masa Kehamilan, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com,sonora |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar