"Saya mengira ya dapat proyek, wong sok ana (selalu ada) kenalan-kenalan garapi proyek. Pagi pergi, sore, malamnya sudah nggak bisa (dihubungi)," lanjutnya.
Yusuf turut menceritakan, Theresia dan anaknya diketahui pergi ke Banjarnegara menggunakan sebuah mobil bermerek Honda Mobilio berwarna silver.
Yusuf mengatakan, setelah hilang kontak dengan adik dan keponakannya tersebut, beberapa keluarga terdekat sempat memimpikan kedua korban.
Hingga pada awal April kemarin, kedok Mbah Slamet si dukun pengganda uang terbongkar, barulah pihak keluarga mengetahui jika Theresia dan anaknya ikut menjadi korban.
Yusuf memastikan hal tersebut dari beberapa barang bukti berupa jam tangan, hingga sebuah jaket.
"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya itu.
Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta," kata Yusuf dikutip dari TribunJogja.com.
"Lalu, ada juga kunci mobil yang masih ada di dalam saku celana.
Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui, masih dalam penyelidikan," lanjutnya.
Baca Juga: Ada Ruang Khusus Ritual, Intip Megahnya Rumah Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Source | : | Kompas.com,Tribunjogja.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar