GridPop.ID - Alasan seseorang jatuh cinta hingga terobsesi dengan orang yang dicintai atau obsessive love disorder.
Media sosial sedang heboh dengan aksi pria bernama Yudo Andreawan yang begitu obsesif dengan seorang dokter gigi bernama Aldila Paras Relita.
Mengutip Sripoku.com, selama ini Yudo Andreawan mengaku bahwa drg. Paras adalah calon istrinya yang akan dinikahi pada Agustus 2023 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, Yudo sampai mengobrak-abrik klinik milik dokter Paras.
Alasannya yakni karena ia tak diberi nomor sang dokter oleh karyawan di sana.
Salah seorang warganet bernama Mariska mengungkap bahwa akibat perbuatan Yudo, temannya yakni Paras yang dijadikan obsesi sampai gemetar selama seminggu.
"Bener serem banget, sampai teman saya gemeteran selama seminggu.
Teman saya sampai kalau berangkat kerja harus pakai hoodie/penutup kepala, khawatir tiba-tiba YA mengenali," ujar Mariska
Melalui laman Instagram Yudo, ia kerap mengunggah hal-hal 'halu' soal Paras.
Adapun Yudo sudah ditangkap polisi dan sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum.
Penangkapan itu terjadi pasca Yudo membuat keributan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sering Menahan Pipis Jadi Risiko Gangguan Saluran Kemih, Begini Kata Dokter
Lantas mengapa seseorang bisa begitu terobsesi saat mencintai orang yang diincarnya?
Mengutip Kompas.com, perilaku tersebut bisa disebut dengan obsessive love disorder.
Pengertian
Obsessive love disorder atau gangguan cinta obsesif diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mentaldalam Manual Diagnostik dan Statistik of Mental Disorders edisi 5 (DSM 5).
DSM merupakan panduan umum yang menjadi kriteria standar untuk klasifikasi gangguan kesehatan mental.
Apabila kondisi tersebut tak segera ditangani, maka dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan menyebabkan penderitanya memiliki hubungan disfungsional dengan orang yang dicintainya.
Jika perasaan tak terbalas, gangguan tersebut bisa menjadi ancaman bagi orang yang dicintai.
Penyebab
Ada beragam penyebab obsessive love disorder, tapi kondisi ini kemungkinan besar terjadi karena efek gangguan mental lainnya seperti stres pascatrauma, gangguan obsesife-kompulsif, dan gangguan kepribadian ambang.
Gangguan ini juga bisa terjadi jika seseorang tidak bisa membentuk keterikatan yang sehat dengan orang lain.
Hal tersebut berimbas pada kualitas hubungan yang dimiliki dan bagaimana mereka bertindak dengan orang lain.
Baca Juga: 7 Penyebab Ketindihan saat Tidur, Benarkah karena Gangguan Makhluk Halus?
Bagi beberapa orang, ketidakmampuan untuk membentuk keterikatan yang sehat ini bisa membuat mereka merasa jauh dari orang yang dicintai.
Pun hal tersebut bisa menyebabkan mereka menjadi obsesif dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka.
Gejala
Biasanya orang yang mengalami obsesive love disorder akan memiliki ketertarikan berlebih terhadap satu orang.
Mereka juga cenderung berpikiran obsesif tentang orang tersebut dan merasa perlu untuk "melindungi" orang yang dicintai.
Bahkan orang tersebut juga akan memiliki kecemburuan ekstrem dan sulit menerima penolakan.
Penderita gangguan ini juga sering melakukan tindakan yang membuat orang lain tidak nyaman, seperti berkali-kali mengirim pesan atau menelepon.
Kian mengerikannya lagi, penderita obsesive love disorder mungkin saja akan menguntit orang yang dicintainya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar