Formalin digunakan untuk pembunuh kuman seperti pembersih lantai, pembasmi serangga, bahan pembuatan zat pewarna, bahan pembuatan parfum, kosmetik, dam pengeras kuku, hingga pembuatan pupuk urea.
Biasanya, formalin dipasarkan dengan nama berbeda-beda seperti formol, morbicid, methanal, formic aldehyde, methyl oxide, formoform, formalith, karsan, trioxane, dan lain-lain.
Lantas, bagaimana ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin?
Untuk memastikan sebuah pangan ada atau tidaknya kandungan formalin memang dibutuhkan uji laboratorium.
Namun, terdapat beberapa ciri produk pangan yang mengandung formalin sebagai berikut:
- Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari, dan tidak mudah busuk.
- Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
- Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
- Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Sebagai tambahan informasi, formalin dapat membayakan kesehatan dengan efek bersifat akut dan kronik.
Akut Efek pada kesehatan manusia langsung terlihat seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
Kronik Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu lama dan berulang, seperti iritasi parah, mata berair, gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan menyebabkan kanker.
Waspadai jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Segera konsultasi pada dokter, untuk mencegah munculnya gejala yang lebih berat. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar